Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Wednesday, December 5, 2018

Orang yang Paling Kusuka

Sayidina Umar bin Khaththab ra pernah berkata:

“Orang yang paling aku sukai adalah orang yang mengungkapkan padaku aib-aibku.”

Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam kitab Thabaqat Ibnu Sa’ad, III/156.

Selain sebagai nasihat bagi kita, ungkapan ini merupakan gambaran kepribadian Sayidina Umar bin Khaththab ra, yang selalu merasa senang apabila ada seseorang yang berani dan tegas menyampaikan aib yang ada pada dirinya. Kepribadian semacam ini yang jarang sekali dimiliki oleh manusia.

Sebagian besar manusia lebih merasa senang terhadap orang yang selalu memuji, menyanjung, dan mengunggul-unggulkannya daripada yang membeberkan aibnya kepadanya. Akibatnya, sebagian besar manusia jauh lebih mudah menemukan aib orang lain daripada aibnya sendiri.

Pentingkah bersikap lapang dada mendengarkan ucapan orang lain yang menyebutkan kepada kita aib kita? Ya, ini adalah hal yang sangat penting. Biasanya kita selalu menganggap diri kita telah sempurna dan jauh lebih baik daripada orang lain. Anggapan seperti itu membuat kita selalu meremehkan orang lain dan memandang rendah kepada mereka. Sebenarnya, yang paling jelas melihat aib dan kekurangan kita adalah orang lain. Merekalah yang melihat dan menilai cara kita bersikap dan bertutur sapa. Orang lain bisa merasakan apakah ucapan yang kita sampaikan menyakitkan hati atau tidak; dan orang lain pula yang dapat merasakan akibat tindakan kita terhadap mereka.

Ketika seseorang datang kepada Anda, lalu ia menyampaikan berbagai macam kekurangan Anda yang menurutnya jelas ia lihat ada pada diri Anda, maka berterimakasihlah padanya. Mengapa? Karena ia pasti menyampaikannya secara jujur dan tak mengharapkan imbalan apa pun dari Anda. Namun, jika seseorang datang kepada Anda, lalu ia menyampaikan sanjungan dan pujian, menempatkan Anda pada posisi manusia sempurna, maka berhati-hatilah padanya. Mengapa? Karena ia tak mungkin jujur pada Anda, bahkan ia akan menyampaikan kebaikan-kebaikan yang boleh jadi tak ada dalam diri Anda. Waspadalah terhadap orang yang demikian itu. Selain ia menyembunyikan sesuatu, berupa keinginan untuk mendapatkan imbalan, sesungguhnya ia pun hendak menjerumuskan Anda dengan membuat Anda lupa pada berbagai aib dan kekurangan Anda.

Itulah sebabnya Sayidina Umar ra mengatakan lebih suka terhadap orang yang menyampaikan kepadanya aib-aibnya. Orang yang seperti itu selain jujur, ia pun memiliki niat baik, yakni hendak menyelamatkan kita dari ketertipuan terhadap diri sendiri. Orang yang tidak pernah sadar akan aib dirinya akan selalu merasa sempurna, sehingga ia akan berhenti dalam usaha memperbaiki diri. Sementara, orang yang selalu sadar akan berbagai kekurangan yang dimilikinya, akan terus berusaha memperbaiki diri dan terus bergerak ke arah kesempurnaan. Beruntunglah bila Anda termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa menyadari aib diri sendiri dan sibuk untuk memperbaikinya.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online