Sayidina Umar bin Khaththab ra pernah berkata:
“Orang yang
paling aku sukai adalah orang yang mengungkapkan padaku aib-aibku.”
Tegukan
Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam kitab Thabaqat Ibnu Sa’ad, III/156.
Selain sebagai nasihat bagi kita, ungkapan ini merupakan gambaran
kepribadian Sayidina Umar bin Khaththab ra, yang selalu merasa senang apabila
ada seseorang yang berani dan tegas menyampaikan aib yang ada pada dirinya. Kepribadian
semacam ini yang jarang sekali dimiliki oleh manusia.
Sebagian
besar manusia lebih merasa senang terhadap orang yang selalu memuji,
menyanjung, dan mengunggul-unggulkannya daripada yang membeberkan aibnya
kepadanya. Akibatnya, sebagian besar manusia jauh lebih mudah menemukan aib
orang lain daripada aibnya sendiri.
Pentingkah
bersikap lapang dada mendengarkan ucapan orang lain yang menyebutkan kepada
kita aib kita? Ya, ini adalah hal yang sangat penting. Biasanya kita selalu
menganggap diri kita telah sempurna dan jauh lebih baik daripada orang lain.
Anggapan seperti itu membuat kita selalu meremehkan orang lain dan memandang
rendah kepada mereka. Sebenarnya, yang paling jelas melihat aib dan kekurangan
kita adalah orang lain. Merekalah yang melihat dan menilai cara kita bersikap
dan bertutur sapa. Orang lain bisa merasakan apakah ucapan yang kita sampaikan
menyakitkan hati atau tidak; dan orang lain pula yang dapat merasakan akibat
tindakan kita terhadap mereka.
Ketika
seseorang datang kepada Anda, lalu ia menyampaikan berbagai macam kekurangan
Anda yang menurutnya jelas ia lihat ada pada diri Anda, maka berterimakasihlah
padanya. Mengapa? Karena ia pasti menyampaikannya secara jujur dan tak
mengharapkan imbalan apa pun dari Anda. Namun, jika seseorang datang kepada
Anda, lalu ia menyampaikan sanjungan dan pujian, menempatkan Anda pada posisi
manusia sempurna, maka berhati-hatilah padanya. Mengapa? Karena ia tak mungkin
jujur pada Anda, bahkan ia akan menyampaikan kebaikan-kebaikan yang boleh jadi
tak ada dalam diri Anda. Waspadalah terhadap orang yang demikian itu. Selain ia
menyembunyikan sesuatu, berupa keinginan untuk mendapatkan imbalan,
sesungguhnya ia pun hendak menjerumuskan Anda dengan membuat Anda lupa pada
berbagai aib dan kekurangan Anda.
Itulah
sebabnya Sayidina Umar ra mengatakan lebih suka terhadap orang
yang menyampaikan kepadanya aib-aibnya. Orang yang seperti itu selain jujur, ia
pun memiliki niat baik, yakni hendak menyelamatkan kita dari ketertipuan
terhadap diri sendiri. Orang yang tidak pernah sadar akan aib dirinya akan
selalu merasa sempurna, sehingga ia akan berhenti dalam usaha
memperbaiki diri. Sementara, orang yang selalu sadar akan berbagai kekurangan
yang dimilikinya, akan terus berusaha memperbaiki diri dan terus bergerak ke arah
kesempurnaan. Beruntunglah bila Anda termasuk dalam golongan orang-orang yang
senantiasa menyadari aib diri sendiri dan sibuk untuk memperbaikinya.
0 comments:
Post a Comment