Sayidina Umar bin Khaththab ra pernah berkata:
“Kesopanan
itu ada dua, yaitu kesopanan yang bersifat zhahir dan kesopanan yang bersifat
bathin. Kesopanan zhahir terletak pada baju yang bersih dan suci, sedangkan kesopanan
bathin terletak pada sikap menjaga kehormatan diri.”
Tegukan
Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam Kitab ‘Uyunul Akhbar, I/296 dan Al-Aqdul Farid, II/138.
Sayidina Umar bin Khaththab ra melalui nasihatnya ini menjelaskan kepada
kita bahwa kesopanan itu tidak hanya sekedar ucapan baik dan untaian senyum
yang kita perlihatkan pada orang lain. Menurut beliau, ada dua bentuk kesopanan:
yang bersifat zhahir dan bersifat bathin.
Anda
dikatakan memiliki kesopanan secara zhahir tatkala mengenakan pakaian yang
bersih dan suci. Bersih dan suci tidak harus baru, yang penting terhindar dari
segala yang bersifat najis. Tampilan yang baik akan menjauhkan kesan buruk.
Maka, berpakaian yang bersih dan suci merupakan salah satu bentuk kesopanan
yang harus kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun ada juga yang
memahami bahwa pakaian yang bersih dan suci yang dimaksud oleh Sayidina Umar ra adalah yang diperoleh dengan cara-cara yang dihalalkan
Allah. Ya, tentunya seseorang akan jauh lebih sopan bila menggunakan pakaian
yang bersih dan diperoleh dengan cara-cara yang dihalalkan Tuhan.
Kalau memang
berpakaian bersih itu merupakan bentuk kesopanan, lalu mengapa banyak orang
yang mengenakan pakaian bersih, namun berkelakuan tidak sopan? Menurut Sayidina Umar bin Khaththab ra, itu disebabkan ia tidak memiliki kesopanan
secara bathin. Kesopanan bathin tercermin pada sikapnya yang menjaga kehormatan
diri. Orang yang berkelakuan tidak sopan berarti mengabaikan kehormatan
dirinya. Bentuk nyata sikap menjaga kehormatan diri adalah tidak melakukan
hal-hal hina yang menyebabkan orang lain pun memandang hina kepada kita. Kalau
kita mampu menghormati diri kita sendiri, niscaya orang lain pun akan
menghormati kita. Sebaliknya, kalau kita menghinakan diri dengan melakukan
hal-hal yang rendah, maka jangan salahkan orang lain, jika mereka pun
merendahkan kita.
0 comments:
Post a Comment