Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Tuesday, February 5, 2019

Air Mata Taubat Nabi Adam

Sejak Nabi Adam AS dikeluarkan dari surga akibat tipu daya iblis, beliau menangis selama tiga ratus tahun. Nabi Adam AS tidak berani mengangkat kepalanya ke langit karena merasa sangat malu kepada Allah SWT. Beliau sujud di atas gunung selama seratus tahun. Kemudian menangis lagi sehingga air matanya mengalir ke jurang Serantip.

Dari air mata Nabi Adam AS itu, Allah tumbuhkan pohon kayu manis dan pohon cengkeh. Beberapa ekor burung telah meminum air mata beliau. Burung itu berkata, Sungguh nikmat dan menyegarkan air ini.

Nabi Adam AS mendengar apa yang dikatakan burung itu. Beliau menyangka bahwa burung itu sengaja mengejeknya karena kedurhakaan yang telah dilakukannya kepada Allah SWT. Hal ini membuat Nabi Adam AS menangis lebih hebat lagi.
 
Akhirnya, Allah menurunkan wahyu yang artinya: Hai Adam, sesungguhnya Aku belum pernah menciptakan air minum yang lebih lezat dan nikmat daripada air mata taubatmu itu.

Hikmah:

Air mata taubat adalah air mata yang kelak akan menjadi saksi taubatnya seorang hamba kepada Allah SWT. Juga disebutkan bahwa air mata taubat dapat menjadi tameng hamba yang bertaubat tersebut dari jilatan api neraka. Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa di Yaumil Mahsyar kelak akan ada tiga golongan mata yang tak menangis pada saat seluruh mata menangis karena takut terhadap ancaman yang akan menimpa mereka, salah satunya adalah mata yang ketika di dunia selalu bercucuran air mata karena takut kepada Allah SWT. Air mata taubat adalah air mata yang memiliki derajat kemuliaan tertentu di sisi Allah SWT, dan itu tersirat dari firman Allah kepada Nabi Adam AS dalam kisah tersebut: Hai Adam, sesungguhnya Aku belum pernah menciptakan air minum yang lebih lezat dan nikmat daripada air mata taubatmu itu,artinya: air mata taubat memiliki nilai kemanfaatan di akhirat kelak dibandingkan dengan air-air lainnya yang diciptakan Allah SWT.

Maka, berusahalah untuk senantiasa menangis di hadapan Allah karena itu bernilai ketika kita kelak dikumpulkan di hari yang telah dijanjikan Allah kedatangannya.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online