Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Wednesday, October 3, 2018

Perkataan yang Menyakitkan

Dalam sebuah nasihatnya Sayidina Umar bin Khaththab ra pernah berkata:

“Jika engkau mendengar suatu perkataan yang menyakitkan hatimu, maka tundukkanlah kepalamu kepadanya, sehingga ia menginjak-injakmu.”

Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam Kitab Al-Aqdul Farid, II/130.

Nasihat ini cukup singkat, namun sangat berat, baik memahaminya maupun mengamalkannya. Sayidina Umar ra menasihatkan kepada kita agar menundukkan kepala saat mendengar perkataan yang menyakitkan hati yang diarahkan kepada kita. Bukan hanya itu, Sayidina Umar ra mengatakan, ...tundukkan kepalamu padanya, hingga ia menginjak-injakmu.”

Tentu saja bahasa yang dipakai Sayidina Umar ra dalam nasihat ini adalah bahasa kiasan. Artinya, bila Anda sedang dihadapkan pada seseorang yang mengucapkan kata-kata yang sangat menyakitkan hati Anda, maka bersabarlah dengan kesabaran yang sangat sempurna. Tundukkan kepala dan biarkan ia menumpahkan seluruh perbendaharaan kata menyakitkan yang dimilikinya. Anda mungkin akan merasa seolah-olah kepala Anda diinjak-injak olehnya, namun menurut Sayidina Umar bin Khaththab ra, yang demikian itu merupakan bentuk sempurnanya kesabaran yang Anda miliki.

Kok berat sekali ya? 

Ya, tidak ada yang ringan untuk menjadi manusia yang memiliki tingkat kualitas berada di atas rata-rata manusia. Meskipun berat, kita harus mengarah ke sana secara perlahan namun pasti. Jika seseorang meluapkan emosinya kepada kita, lalu kita tanggapi dengan luapan emosi yang jauh lebih besar, maka kita sama saja dengannya, bahkan boleh jadi lebih buruk darinya. 

Luapan emosi seseorang yang ditumpahkan kepada kita hendaklah kita tanggapi dengan ‘kepala tunduk’, artinya kesabaran dan ketenangan hati. Dengarkan apa yang dia ungkapkan. Siapa tahu ada kebenaran di dalamnya. Boleh jadi ia melihat begitu nyata keburukan kita, yang selama ini tak pernah kita sadari. Kalau memang demikian adanya, berterimakasihlah padanya, karena ia telah menunjukkan keburukan yang tidak kita ketahui sebelumnya.
Namun, jika yang dia ungkapkan semuanya salah dan hanya fitnah pada diri kita, maka bersabarlah dan mohonlah kepada Allah agar itu menjadi penebus dosa dan kekhilafan yang pernah kita lakukan pada waktu-waktu sebelumnya. Selalu ada kebaikan bagi orang-orang yang sabar. Yakinlah!
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online