Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Wednesday, December 12, 2018

Orang yang Pintar Bicara

Sayidina Umar bin Khaththab ra pernah berkata:

“Hal yang paling aku takutkan menimpa umat ini adalah adanya orang yang hanya pintar bicara, namun tidak mengenal hatinya.”

Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam kitab Tanbihul Mughtarin, halaman 16.

Apa yang ditakutkan Sayidina Umar bin Khaththab ra ini sebenarnya sudah terjadi. Perhatikanlah sekeliling Anda niscaya Anda akan menemukan orang-orang yang dimaksud oleh Sayidina Umar ra. Mereka adalah orang-orang yang pandai berkata-kata. Dengan kata-kata, mereka mampu menghipnotis banyak orang, menyentuh perasaan, dan memukau siapa pun yang mendengarkannya. Namun sayang, ucapan yang mereka sampaikan tidak bersesuaian dengan apa yang tersembunyi di dalam hatinya.

Orang yang pandai berbicara, namun tak mengenal hatinya, maka nasihat-nasihat baik yang mengalir dari lisannya takkan menambah kebaikan sedikit pun pada dirinya. Itu terjadi karena kebaikan yang ia bicarakan hanya ada di mulutnya, bukan di hatinya. Kalau ia menyampaikan ayat-ayat al-Qur’an maupun hadist-hadist Rasulullah, maka keduanya itu hanya sampai di tenggorokannya, tak pernah mengalir hingga ke relung kalbunya. Orang seperti ini ‘menipu’ orang lain dan menipu dirinya sendiri.

Dikatakan ia menipu orang lain karena pada ucapannya ia menganjurkan kebaikan, namun ia sendiri tak melakukannya. Dikatakan ia menipu dirinya sendiri karena ia akan selalu menyangka bahwa dirinya memiliki kepribadian sempurna. Menurutnya kesempurnaan kepribadiannya itu terbukti pada kemampuannya berbicara tentang kebaikan. Namun sayang, ia lupa bahwa kebaikan itu tak sampai di hatinya. Inilah salah seorang kaum yang tertipu.

Melalui ucapannya ini, Sayidina Umar ra menasihati kita agar jangan sampai menjadi manusia yang hanya pandai berbicara, namun sama sekali tak mengenal keadaan hati. Berusahalah semaksimal mungkin menyelaraskan antara niat di hati, ucapan di lisan, dan perbuatan yang tampak, karena keselarasan itu merupakan cerminan sempurnanya iman yang ada di dalam diri seseorang.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online