Sayidina Ali bin Abu Thalib ra pernah berkata:
“Hiburlah
hatimu dan sentuhlah ia dengan sentuhan-sentuhan hikmah. Sesungguhnya ia bisa
bosan sebagaimana tubuh bisa bosan. Dan jiwa itu senang kepada hawa nafsu,
melakukan yang hina, condong kepada main-main, menyuruh kepada kejelekan, penuh
kelemahan, minta santai, dan tidak menyukai amal. Namun, jika engkau membiarkannya, maka ia akan semakin rusak.”
Tegukan
Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam kitab Al-Aqdul Farid, 6/393.
Melalui
nasihat ini, Sayidina Ali bin Abu
Thalib ra menjelaskan kepada kita tentang keadaan hati dan kecenderungan jiwa
serta cara menanganinya. Hati, menurut Sayidina Ali ra, bisa
juga mengalami kebosanan. Dengan demikian yang bosan bukan hanya tubuh. Tapi
bukan berarti tidak ada yang bisa mencegah hadirnya kebosanan hati. Oleh beliau
dikatakan bahwa sentuhan-sentuhan hikmah bisa membuat hati terhindar dari rasa
bosan.
Hikmah
sesungguhnya bisa kita petik dari mana pun dan apa pun. Bahkan dari
peristiwa-peristiwa yang memilukan dan buruk sekali pun hikmah selalu
disediakan Allah di dalamnya. Tergantung kita. Apakah kita mampu memetiknya
atau tidak. Seandainya Anda merasa sulit untuk menemukan hikmah, saat ini ada
banyak media, baik cetak maupun elektronik, yang di dalamnya uraian-uraian hikmah
bisa kita dapatkan. Sisakanlah waktu dari satu hari yang kita lalui untuk
membaca atau mendengarkan uraian-uraian hikmah tersebut. Percayalah, bahwa hal
itu akan membuat hati Anda terhindar dari kebosanan.
Jangan
biarkan hati Anda menjadi bosan. Bila itu terjadi, maka ia akan mudah
dipengaruhi oleh nafsu. Sedangkan nafsu selalu mengarahkan kita kepada hal-hal
yang bertentangan dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Nafsu senang
mengajak manusia untuk melakukan sesuatu yang hina, condong kepada sikap main-main,
menyuruh kepada keburukan, penuh kelemahan, minta santai dan tidak menyukai
amal. Berhati-hatilah terhadapnya, karena kalau Anda membiarkannya maka ia akan
semakin rusak. Waspadalah terhadapnya. Selalu sisakan waktu untuk bersentuhan
dengan sentuhan-sentuhan hikmah.
0 comments:
Post a Comment