وَإِذَا قَرَّبَكَ السُّلْطَانُ فَكُنْ
مِنْهُ عَلَى حَدِّ السِّنَانِ، وَإِيَّاكَ وَصَدِيْقَ الْعَافِيَةِ؛ فَإِنَّهُ
أَعْدَى اْلأَعْدَاءِ، وَلاَ تَجْعَلْ مَالَكَ أَكْرَمَ مِنْ عِرْضِكَ
Waspadalah, apabila engkau didekati oleh seorang penguasa
atau seseorang yang hanya mau menjadi temanmu di kala engkau sehat/makmur,
hindari mereka seperti engkau menghindar dari mata pedang yang mengarah kepadamu.
Sesungguhnya mereka adalah musuh yang paling nyata (yang dapat merusak
agamamu). Dan janganlah engkau menjadikan hartamu lebih bernilai daripada
kehormatan dirimu.
وَهَذَا الْقَدْرُ يَافَتَى يَكْفِيْكَ
مِنْ بِدَايَةِ الْهِدَايَةِ، فَجَرِّبْ بِهَا نَفْسَكَ؛ فَإِنَّهَا ثَلاَثَةُ
أَقْسَامٍ: قِسْمٌ فِيْ آدَابِ الطَّاعَاتِ، وَقِسْمٌ فِيْ تَرْكِ الْمَعَاصِيْ،
وَقِسْمٌ فِيْ مُخَالَطَةِ الْخَلْقِ
Wahai para pemuda! Semua yang telah kupaparkan ini sudah
cukup bagimu untuk mencapai permulaan hidayah (bidayatul hidayah) dari
Allah. Maka latihlah (dan paksalah) dirimu untuk mengamalkannya. Pembahasan
dalam kitab ini terbagi ke dalam tiga bagian: bagian pertama membahas tentang
adab-adab dalam menjalankan ketaatan kepada Allah; bagian kedua membahas
tentang meninggalkan maksiat; dan bagian ketika membahas tentang adab-adab
bergaul dengan makhluk (manusia).
وَهِيَ جَامِعَةٌ لِجُمَلِ مُعَامَلَةِ
الْعَبْدِ مَعَ الْخَالِقِ وَالْخَلْقِ.
فَإِنْ رَأَيْتَهَا مُنَاسِبَةً لِنَفْسِكَ، وَرَأَيْتَ قَلْبَكَ مَائِلاً
إِلَيْهَا رَاغِبًا فِي الْعَمَلِ بِهَا، فَاعْلَمْ: أَنَّكَ عَبْدٌ نَوَّرَ اللهُ
تَعَالَى بِاْلإِيْمَانِ قَلْبَكَ، وَشَرَحَ بِهِ صَدْرَكَ
Kitab ini secara umum menjelaskan adab-adab muamalah
antara seorang hamba dengan Khalik-nya maupun antara hamba dengan sesama makhluk.
Maka apabila engkau melihatnya bersesuaian dengan jiwamu, hatimu pun condong
kepadanya dan merasa senang mengamalkannya, maka ketahuilah, bahwa engkau
adalah seorang hamba yang hatinya telah disinari Allah SWT dengan cahaya iman,
dan dengannya dadamu pun menjadi lapang.
وَتَحَقَّقْ أَنَّ لِهَذِهِ
الْبِدَايَةِ نِهَايَة، وَوَرَاءَهَا أَسْرَارًا وَأَغْوَارًا وَعُلُوْمًا
وَمُكَاشَفَاتٍ، وَقَدْ أَوْدَعْنَاهَا فِيْ كِتَابِ إِحْيَاءِ عُلُوْمِ
الدِّيْنِ؛ فَاشْتَغِلْ بِتَحْصِيْلِهِ
Yakinlah engkau bahwa permulaan hidayah ini memiliki
puncak. Di baliknya terdapat berbagai rahasia yang tersembunyi, berbagai ilmu
dan hakikat yang dapat dibuka tabirnya. Semua itu pembahasannya telah kami
sampaikan dalam kitab Ihya’ Ulumiddin. Maka berusahalah mempelajari dan
mendapatkannya.
وَإِنْ رَأَيْتَ نَفْسَكَ تَسْتَثْقِلُ
الْعَمَلَ بِهَذِهِ الْوَظَائِفِ، وَتَنكر هَذَا الْفَنَّ مِنَ الْعِلْمِ،
وَتَقُوْلُ لَكَ نَفْسُكَ: أَنَّى يَنْفَعُكَ هَذَا الْعِلْم فِيْ مَحَافِلِ
الْعُلَمَاءِ؟ وَمَتَى يُقَدِّمُكَ هَذَا عَلَى اْلأَقْرَانِ وَالنُّظَرَاءِ؟!
وَكَيْفَ يُرْفَعُ مَنْصِبُكَ فِي مَجَالِسِ اْلأُمَرَاءِ وَالْوُزَرَاءِ؟
وَكَيْفَ يُوْصِلُكَ إِلَى الصِّلَةِ وَاْلأَرْزَاقِ وَوِلاَيَةِ اْلأَوْقَافِْ
وَالْقَضَاءِ؟
Namun, apabila
engkau mendapati dirimu merasa berat mengamalkan kandungan kitab ini, atau mengingkari ilmu yang ada di dalamnya,
atau nafsumu berbisik kepadamu: “Bagaimana mungkin ilmu ini bisa bermanfaat
untuk mengangkat posisimu di kalangan para ulama? Bagaimana mungkin ilmu ini
bisa membuatmu mengedepan dibanding para teman dan pesaingmu? Bagaimana mungkin
ilmu ini bisa mengangkat kedudukanmu di tengah majelis para penguasa dan
menteri? Bagaimana mungkin ilmu ini bisa menghasilkan bagimu upah, rezki,
penguasaan atas asset-aset wakaf dan otoritas untuk mengambil keputusan?”
فَاعْلَمْ: أَنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ
أَغْوَاكَ وَأَنْسَاكَ مُتَقَلَّبَكَ وَمَثْوَاكَ، فَاطْلُبْ لَكَ شَيْطَانًا
مِثْلَكَ، لِيُعَلِّمَكَ مَا تَظُنُّ أَنَّهُ يَنْفَعُكَ وَيُوْصِلُكَ إِلَى
بُغْيَتِكَ
Maka ketahuilah, sesungguhnya setan telah menyesatkanmu
serta membuatmu lupa akan tempat kembali dan rumah abadimu (negeri akhirat).
Oleh karena itu, carilah untukmu setan yang semisal denganmu yang akan
mengajarkan kepadamu segala hal yang menurut dugaanmu akan bermanfaat bagimu dalam
meraih segala tujuan duniamu.
ثُمَّ اعْلَمْ: أَنَّهُ قَطُّ لاَ
يَصْفُوْ لَكَ الْمُلْكُ فِيْ مَحِلَّتِكَ، فَضْلاً عَنْ قَرْيَتِكَ وَبَلَدتِكَ،
ثُمَّ يَفُوْتُكَ الْمُلْكُ الْمُقِيْمُ وَالنَّعِيْمُ الدَّائِمُ فِيْ جِوَارِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Namun ketahuilah, bahwasanya semua itu (kehormatan dan kesenangan
dunia) takkan pernah engkau miliki secara tetap saat berada di tengah
keluargamu, terlebih di desa dan negaramu. Bahkan kemudian engkau akan
kehilangan kemuliaan dan kehormatan abadi di sisi Allah, Dzat Penguasa dan
Pemelihara semesta alam.
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، وَالْحَمْدُ ِللهِ أَوَّلاً وَآخِرًا، وَظَاهِرًا
وَبَاطِنًا. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا
كَثِيْرًا
Semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan dari Allah
tercurah kepada kalian semua. Segala puji bagi Allah dengan pujian di awal dan
di akhir, secara zhahir maupun batin. Tiada daya dan kekuatan kecuali yang
berasal dari Allah, Dzat Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Semoga Allah
senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan dengan limpahan yang banyak
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabatnya. Amiin.
Selesai
0 comments:
Post a Comment