Dalam salah
satu ungkapannya, Sayidina Abu Bakar
Ash-Shiddiq ra telah berkata:
“Barangsiapa yang ingin mendapatkan perlindungan Allah dari panasnya sengatan
api neraka Jahannam pada hari kiamat, hendaklah ia menyayangi orang-orang
mukmin, (yang demikian itu merupakan) kelembutan hati.”
Tegukan
Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam Kitab Tanbihul Mughtarin, halaman 48.
Melalui ungkapan ini, Sayidina Abu Bakar ra menjelaskan kepada kita bahwa
sikap kasih sayang yang kita berikan kepada orang-orang mukmin menjadi jalan
turunnya perlindungan Allah bagi kita dari siksa neraka Jahannam pada hari
kiamat kelak.
Mengapa
sifat kasih sayang terhadap orang-orang mukmin bisa menjadi jalan turunnya
perlindungan Allah pada saat tak ada lagi perlindungan selain yang diberikan
oleh-Nya?
Pengasih dan
Penyayang sesungguhnya merupakan sifat yang dimiliki Allah Ta’ala. Seseorang yang
dalam dirinya terdapat sifat kasih sayang, adalah orang yang telah menyerap
sebagian dari sifat yang dimiliki Tuhan. Lalu, bagaimana mungkin Allah akan
membiarkannya tersiksa di dalam api neraka, sementara di dalam dirinya terdapat
sifat-sifat yang dimiliki Tuhan? Itulah sebabnya, orang yang mengasihi dan
menyayangi kaum beriman akan memperoleh perindungan Allah kelak di hari kiamat
dari jilatan api neraka Jahannam.
Sikap
mengasihi dan menyayangi adalah wujud nyata kelembutan hati. Hati menjadi
tempat turunnya petunjuk Allah kepada manusia. Orang yang menyerap petunjuk dan
sifat-sifat yang dimiliki Allah, lalu menempatkannya ke dalam hatinya, maka
hati itu akan menjadi lembut.
Mengapa?
Karena sifat
kasih sayang yang hadir di dalamnya, pada hakikatnya berasal dari kelembutan
yang dimiliki Tuhan. Maka, beruntunglah bila Anda mendapatkan kelembutan Tuhan
dengan menanamkan di dalamnya sifat kasih sayang terhadap kaum beriman. Di
dunia kehadiran Anda akan ditunggu banyak orang, sedangkan di akhirat Anda akan
ditunggu oleh perlindungan Allah. Berbahagialah!
0 comments:
Post a Comment