Sayidina Ali bin Abu Thalib ra pernah memasuki sebuah kompleks pemakaman,
lalu ia berkata:
“Wahai penghuni kubur, wahai penghuni tempat yang penuh ujian, wahai
penghuni tempat yang sunyi, berita apa yang kalian miliki? Sesungguhnya
kabar yang kami punya adalah: tempat-tempat telah dihuni, harta-harta telah
dibagi, istri-istri telah dinikahi. Inilah kabar dari kami. Lalu, apa kabar
dari kalian?”
Kesunyian
menyelinap saat itu, ia kemudian melanjutkan ucapannya:
“Demi Dzat
yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya! Andai mereka diizinkan untuk berbicara,
niscaya mereka akan mengatakan bahwa sebaik-baik bekal adalah takwa.”
Tegukan
Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam kitab Al-Bayan wat Tabyin, 3/155 dan Kanzul Ummal, 3/697.
Seandainya penghuni kubur dapat berbicara, tentu mereka akan beritakan
kepada kita apa yang mereka alami di sana dan akan sampaikan kepada kita
apa-apa yang harus kita lakukan di dunia sehingga saat masuk ke alam kubur kita
tidak mengalami siksa dan kegelapannya. Namun sayang, mereka tidak bisa berbicara dan
tidak diizinkan Allah memberikan berita dari alam barzah secara langsung kepada
kita.
Sebaliknya,
dari dunia ini kita dapat kabarkan kepada mereka apa yang terjadi dengan
keluarga dan harta benda yang ditinggalkannya. Kabar yang disampaikan Sayidina Ali ra kepada para penghuni kubur pasti juga akan kita alami
sendiri. Saat kematian telah menjumpai kita, maka rela ataupun terpaksa, kita
akan meninggalkan seluruh yang kita cintai. Kita akan meninggalkan istri,
suami, anak dan seluruh harta benda yang sepanjang hayat kita usahakan untuk
mengumpulkannya. Tak sedikit pun di antara mereka yang akan menyertai kita.
Yang begitu setia pada kita hingga kita berada di hadapan Allah Yang Maha Adil
hanyalah amal, tiada yang lain.
Sayidina Ali ra menjelaskan, seandainya para penghuni kubur diberi
kesempatan oleh Allah untuk menyampaikan kabar kepada kita, niscaya pesan
singkat yang akan mereka sampaikan adalah bahwa sebaik-baik bekal adalah takwa.
Maknanya,
tak ada apa pun dari kehidupan dunia ini yang akan bermanfaat bagi seseorang
yang telah berpindah ke alam kubur selain ketakwaan yang dipersembahkannya
kepada Allah saat kehidupan di atas dunia. Ini merupakan suatu kepastian,
karena Allah sendiri telah memberitakannya di dalam al-Qur’an.
Oleh karena
itu, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Kelak kita akan
merasakan betapa besar manfaat yang kita peroleh karena ketakwaan itu, dan
orang-orang yang mengabaikannya kelak akan menyesal dengan sikap yang telah
mereka pilih itu. Semoga Allah menguatkan kita untuk selalu bertakwa kepada-Nya
sepanjang sisa usia yang masih ada.
0 comments:
Post a Comment