Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Wednesday, November 7, 2018

Curahkan Perhatianmu pada Diterimanya Amalan

Sayidina Ali bin Abu Thalib ra pernah berkata:

“Curahkan perhatian kalian pada diterimanya amalan melebihi perhatian kalian untuk beramal. Sesungguhnya amalan yang dikerjakan dengan takwa tidaklah bernilai sedikit. Bagaimana mungkin dinilai sedikit sebuah amalan yang diterima?”

Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam kitab Tahdzib Hilyatil Auliya’, 1/81 dan Kanzul Ummal, 3/697.

Ungkapan Sayidina Ali bin Abu Thalib ra ini mengingatkan kita agar dalam beramal jangan hanya sekedar berdasar pada pelaksanaan saja, namun yang harus lebih diperhatikan adalah hal-hal yang bisa membuat amal itu diterima di sisi Allah Swt.

Ada banyak manusia yang melaksanakan suatu amal, namun sama sekali tak tercatat di sisi Allah. Betapa banyak informasi dalam hadits-hadits shahih yang kita dapatkan, misalnya dalam persoalan shalat, di mana shalat yang dilakukan oleh seseorang tidak dipandang sebagai perbuatan yang berpahala di sisi Tuhan. Bahkan, catatan shalatnya itu kelak akan dilemparkan Allah padanya tanpa dipandang sebagai sebuah amal saleh di sisi-Nya. Kalau shalat saja sebagai amal yang paling utama di dalam agama Islam ada yang tidak diterima oleh Allah, tentunya amalan-amalan lain selain shalat akan lebih banyak lagi jumlahnya yang tidak diterima Allah.

Nah, melalui nasihatnya ini, Sayidina Ali bin Abu Thalib ra mengajak kita agar memperhatikan segala hal yang bisa membuat amal-amal yang kita lakukan bisa diterima oleh Allah Ta’ala. Syarat utama agar amal kita diterima Allah adalah melaksanakannya berdasarkan ketakwaan kepada-Nya. Artinya, landasilah setiap amal yang kita lakukan dengan ketakwaan. Orang yang beramal atas dasar ketakwaannya kepada Allah akan memfokuskan segala amalnya hanya demi menggapai ridha Allah. Ia pun akan sangat khawatir jika amalnya itu tidak diterima Allah, sehingga ia akan iringi setiap amalnya dengan permohonan kepada Allah agar Allah bersedia menerimanya.

Amal-amal yang diterima oleh Allah inilah yang disebut sebagai amalan yang makbul. Tidaklah tepat jika dalam beramal yang kita perhatikan hanyalah persoalan sah atau tidaknya amal tersebut. Adalah penting untuk melaksanakan amal secara sah, namun jauh lebih penting dari itu adalah mengusahakan agar amal yang kita laksanakan itu makbul. Oleh karena itu, mulai hari ini perhatikanlah segala hal yang bisa membuat amal-amal kita makbul, dan salah satu syarat kemakbulan amal tersebut adalah dikerjakan atas dasar takwa kepada Allah Swt.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online