الْقِسْمُ الثَّانِيْ
الْقَوْل فِي اجْتِنَابِ الْمَعَاصِي
Bagian Kedua
Pembahasan tentang
Menjauhi Kemaksiatan
اعْلَمْ اَنَّ الدِّيْنَ شَطْرَيْنِ،
أَحَدُهُمَا: تَرْكُ الْمَنَاهِي، وَاْلآخَرُ: فِعْلُ الطَّاعَاتِ؛ وَتَرْكُ
الْمَنَاهِي هُوَ اْلأَشَدُّ؛ فَإِنَّ الطَّاعَاتِ يَقْدِرُ عَلَيْهَا كُلُّ
اَحَدٍ، وَتَرْكُ الشَّهَوَاتِ لاَ يَقْدِرُ عَلَيْهِ إِلاَّ الصِّدِّيْقُوْنَ،
فَلِذَلِكَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْمُهَاجِرُ
مَنْ هَجَرَ السُّوْءَ، وَالْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ هَوَاهُ
Ketahuilah bahwa sesungguhnya ajaran agama itu terbagi ke
dalam dua bagian. Pertama adalah meninggalkan segala yang menjadi larangan
Allah SWT (meninggalkan kemaksiatan), sedangkan yang kedua adalah menunaikan
berbagai macam ketaatan kepada Allah SWT (melaksanakan ibadah). Di antara
keduanya maka meninggalkan segala yang menjadi larangan Allah SWT adalah yang
paling berat. Hal itu dikarenakan setiap orang bisa saja memiliki kemampuan
untuk menunaikan ketaatan, sedangkan meninggalkan segala macam kehendak syahwat
tidaklah mampu dilakukan kecuali oleh orang-orang yang termasuk golongan shiddiqin.[1]
Oleh karena itu Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang berhijrah pada
hakikatnya adalah orang yang meninggalkan keburukan. Sedangkan seorang mujahid
pada hakikatnya adalah orang yang bersungguh-sungguh melawan hawa nafsunya.”[2]
وَاعْلَمْ أَنَّكَ إِنَّمَا تَعْصِي
اللهَ بِجَوَارِحِكَ، وَهِيَ نِعْمَةٌ مِنَ اللهِ عَلَيْكَ وَأَمَانَةٌ لَدَيْكَ،
فَاسْتِعَانَتُكَ بِنِعْمَةِ اللهِ عَلَى مَعْصِيَتِهِ غَايَةُ الْكُفْرَانِ،
وَخِيَانَتُكَ فِيْ أَمَانَةٍ اسْتَوْدَعَكَهَا اللهُ غَايَةُ الطُّغْيَانِ؛
فَأَعْضَاؤُكَ رَعَايَاكَ، فَانْظُرْ كَيْفَ تَرْعَاهَا؛ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ،
وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Ketahuilah, sesungguhnya apabila engkau melakukan
kemaksiatan kepada Allah dengan anggota badanmu, padahal engkau memahami bahwa
seluruh anggota badanmu itu adalah nikmat Allah yang dianugerahkan untukmu
sekaligus amanah bagimu, maka sikapmu yang mempergunakan nikmat Allah untuk
bermaksiat kepada-Nya merupakan puncak kekufuran, sedangkan pengkhianatanmu
terhadap amanah yang dititipkan Allah padamu adalah puncak kejatahan/kelaliman.
Bukankah anggota badanmu merupakan tanggung jawabmu, maka perhatikanlah
bagaimana engkau menjaganya. Padahal setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap
kalian kelak akan diminta tanggung jawabnya atas apa yang dipimpinnya.[3]
وَاعْلَمْ أَنَّ جَمِيْعَ أَعْضَائِكَ
سَتَشْهَدُ عَلَيْكَ فِيْ عَرَصَاتِ الْقِيَامَةِ بِلِسَانٍ طَلْقٍ ذَلْقٍ،
تَفْضَحُكَ بِهِ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلاَئِقِ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَوْمَ
تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيْهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا
يَعْمَلُوْنَ، وَقَالَ اللهُ تَعَالَى: الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ
وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Ketahuilah bahwa seluruh anggota badanmu akan memberikan
kesaksian atas dirimu kelak pada pengadilan hari Kiamat secara jelas dan fasih.
Semua anggota tubuhmu itu akan membeberkan siapa dirimu sebenarnya di hadapan
seluruh makhluk. Allah SWT berfirman: “Pada hari
(ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa
yang dahulu mereka kerjakan.”[4] Dan juga
firman Allah SWT: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka dan berkatalah
kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa
yang dahulu mereka usahakan.”[5]
فَاحْفَظْ يَا مِسْكِيْنُ جَمِيْعَ
بَدَنِكَ مِنَ الْمَعَاصِى، وَخُصُوْصًا أَعْضَاءَكَ السَّبْعَةَ؛ فَإِنَّ
جَهَنَّمَ لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ مَقْسُوْمٌ،
وَلاَ يَتَعَيَّنُ لِتِلْكَ اْلأَبْوَابِ إِلاَّ مَنْ عَصَا اللهُ تَعَالَى بِهَذِهِ
اْلأَعْضَاءِ السَّبْعَةِ، وَهِيَ: الْعَيْنُ، وَاْلأُذُنٌ، وَاللِّسَانُ،
وَالْبَطْنُ، وَالْفَرْجُ، وَالْيَدُ، وَالرِّجْلُ
Oleh karena itu wahai diri yang fakir,[6]
jagalah seluruh tubuhmu dari perbuatan maksiat kepada Allah, terutama anggota
tubuhmu yang tujuh. Karena neraka jahannam itu
mempunyai tujuh pintu dan tiap-tiap pintu telah ditetapkan untuk golongan yang
tertentu dari mereka.[7] Dan
tidaklah akan memasuki pintu-pintu itu kecuali orang-orang yang bermaksiat
kepada Allah SWT dengan ketujuh anggota tubuhnya tersebut. Ketujuh anggota
tubuh yang dimaksud adalah mata, telinga, lisan, perut, kemaluan, tangan dan
kaki.
0 comments:
Post a Comment