Di antara
munajat pengharapan yang pernah diucapkan Sayidina Ali bin Abu Thalib ra
adalah:
“Ya Allah…
sesungguhnya dosa-dosaku tidak berpengaruh bagi-Mu, dan rahmat-Mu padaku tidak
mengurangi (keagungan)-Mu. Maka ampunilah apa yang tidak berpengaruh bagi-Mu,
dan berilah aku apa yang tidak mengurangi (keagungan)-Mu.”
Tegukan
Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam kitab Al-Bayan wat Tabyin, 3/274.
Inilah doa
pengharapan dari seorang hamba yang telah memperoleh jaminan Allah untuk masuk
ke dalam surga. Adakah kita pernah bermunajat dan mengharap kepada Allah
sebagaimana yang dilakukan oleh Sayidina Ali bin Abu Thalib ra? Melalui
munajatnya ini tersirat makna betapa Sayidina Ali ra adalah seorang hamba Allah
yang sangat mendalam pengharapannya kepada Tuhan. Ia mengharapkan ampunan dosa
dari Allah dan juga mengharapkan curahan rahmat dari-Nya.
Ketahuilah,
sebesar apa pun dosa yang dilakukan manusia terhadap Allah niscaya itu takkan
mempengaruhi-Nya. Di lain hal, sebesar apa pun rahmat yang dicurahkan Allah
kepada hamba-Nya, sama sekali hal itu takkan mengurangi keagungan-Nya. Itulah
yang dipahami oleh Sayidina Ali bin Abu Thalib ra.
Di dalam
kalimat tersebut tersirat pelajaran bagi kita agar memohon kepada Allah apa
yang tidak mempengaruhi-Nya. Artinya, mohonlah ampunan kepada Allah Azza wa
Jalla. Dia adalah Dzat yang takkan merasa berat untuk memberikan ampunan kepada
hamba-hamba-Nya yang memohon hal itu kepada-Nya. Demikian halnya terhadap
rahmat Allah. Mohonlah kepada-Nya curahan rahmat. Sebesar apa pun curahan
rahmat yang kita harapkan, Dia akan mampu memberikannya, dan tak sedikit pun
hal itu akan mengurangi keagungan-Nya.
Mulai hari
ini taruhlah harapan kepada Allah dan selalulah berharap hanya kepada-Nya,
niscaya Anda akan temukan diri Anda sebagai orang yang tak pernah kecewa.
Yakinlah!
0 comments:
Post a Comment