Abu
Manshur mengatakan dalam Tahdziibul Lughah (10: 231), yang dimaksud
dengan keberkahan secara bahasa adalah bertambah dan tumbuh. Artinya,
pertambahan dan pertumbuhan dalam sesuatu. Keberkahan bila ada di tempat yang
sedikit akan menjadikannya banyak, dan bila berada di tempat yang banyak akan
menjadikannya bermanfaat.
Adalah
keberkahan sangat dibutuhkan manusia, bahkan para nabi pun membutuhkannya.
Rasulullah Saw.
bersabda, " … Rabb menyeru kepada Ayyub, 'Hai Ayyub, bukankah Aku
benar-benar telah mencukupkanmu dari apa-apa yang engkau lihat?' Ayyub
menjawab, 'Ya, demi kemulian-Mu. Tetapi, tidak ada kecukupan bagiku dari
keberkahan-Mu'."
(HR Bukhari)
Nabi
Nuh a.s meminta kepada
Rabb-nya agar diberi
tempat yang diberkahi. "Dan berdoalah, "Ya Rabb-ku, tempatkanlah aku pada tempat yang
diberkahi, dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat." (QS. Al-Mukminuun: 29)
Allah
Swt juga memberikan
keberkahan kepada Nabi Ibrahim a.s, "Kami limpahkan keberkahan atasnya
dan atas Ishaq. Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula)
yang zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata." (QS. Ash-Shaffaat: 112-113).
Demikian
pula dengan Nabi Muhammad Saw, beliau berdoa kepada Allah, "Dan berikanlah
untukku keberkahan atas apa yang telah Engkau berikan." (HR
Tirmizi)
Untuk
mendapatkan keberkahan, seseorang harus beramal karena Allah. Karena, pada
hakikatnya keberkahan itu berasal dari Allah dan Allah-lah satu-satunya yang memberikan
keberkahan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Siapa yang beramal tidak
karena Allah, ia akan kehilangan keberkahan.
Allah Swt berfirman, "Dan Maha Suci Allah
Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya
dan di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu
dikembalikan." (QS. Az-Zukhruf: 85)
"Maha Agung nama Rabb-mu Yang Mempunyai
kebesaran dan karunia." (QS. Ar-Rahman: 78)
Dengan rahmat Allah, keberkahan itu datang dan
dengan fadhilah-Nya keberkahan itu berlipat. Sesungguhnya keluasan rezeki bukanlah terletak pada
banyaknya rezeki, begitu pula dengan panjangnya umur bukanlah terletak pada
berlalunya bulan dan tahun, tetapi luasnya rezeki dan panjangnya umur dengan
keberkahan yang terkandung di dalamnya.
"Barang
siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia
bersilaturrahmi." (HR Bukhari)
Tatkala seorang muslim berjumpa dengan muslim
lainnya, ia mengucapkan salam yang di dalamnya mengandung doa keberkahan, assalaamu'alaikum
warahmatullahi wa barakaatuh (semoga keselamatan, rahmat Allah, dan
keberkahan-Nya terlimpahkan atas kamu sekalian).
Ketika seorang muslim mengunjungi pernikahan, ia
dianjurkan untuk berdoa dengan doa keberkahan, baarakallaahu laka wa baaraka
'alaikuma wa jaama'a bainakuma fii khairin (semoga Allah memberkahimu,
menjadikan kalian berdua tetap dalam keberkahan dan mengumpulkan kalian berdua
dalam kebaikan).
Ketika
seorang muslim hendak masuk rumah, ia diperintahkan untuk mengucap salam.
Karena, ucapan salam itu adalah keberkahan bagi keluarganya. Anas bin Malik r.a
berkata, Rasulullah Saw berkata kepadaku, "Wahai anakku, apabila engkau masuk rumah,
ucapkanlah salam, semoga ia menjadi keberkahan atasmu dan atas
keluargamu." (HR TIrmizi)
Ketika
seorang muslim sedang makan, ia diperintahkan untuk makan dari pinggir, karena
keberkahan itu ada di tengah makanan. Rasulullah bersabda, "Keberkahan
itu turun di tengah makanan, karena itu makanlah dari kedua pinggirnya, dan
janganlah makan dari tengahnya." (HR Tirmizi)
Setelah
makan, ia juga dianjurkan untuk menjilat jarinya. Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya
kalian tidak tahu di manakah letak keberakahan itu." (HR Muslim)
Makan
bersama juga merupakan keberkahan, sedangkan makan terpisah-pisah menghilangkan
keberkahan. Wahsy bin Harb r.a berkata, "Mereka bertanya kepada
Rasulullah, "Ya Rasulullah, kami telah makan tetapi kami belum
kenyang." Rasulullah menjawab, "Mungkin karena kalian berpisah-pisah." Mereka
menjawab, "Benar." Rasulullah Saw kemudian bersabda, "Berkumpulah atas
makanan kalian dan sebutlah nama Allah, niscaya Ia akan memberikan keberkahan
bagi kalian di dalamnya." (HR Abu Daud)
Air
yang paling berkah adalah air zam-zam. Tempat yang paling berkah adalah
Masjidil Haram. Dan, malam yang paling berkah adalah malam lailatul qadar,
sementara waktu terbaik untuk mendapat keberkahan adalah pada pagi hari. Allah
SWT berfirman, "Demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya dan
demi subuh apabila fajarnya mulai menyingising." (QS. At-Takwir: 17--18).
Rasulullah
Saw juga bersabda, "Ya
Allah, berikanlah umatku keberkahan pada pagi harinya." (HR Ahmad)
Demikianlah,
dalam banyak kondisi dan perkara kita diperintahkan untuk mengharapkan
keberkahan. Dan semoga saja kita senantiasa dilimpahi Allah keberkahan.
Wallahu
a'lam.
0 comments:
Post a Comment