Kalau kita
membuka kamus-kamus bahasa Arab, misalnya al-Mu’jam al-Wasith, al-Munawwir dan
sebagainya, akan kita temukan bahwa tahlilan itu berasal dari kata dalam
bahasa Arab, yakni:
هَلَّلَ -
يُهَلِّلُ - تَهْلِيلاًَ - أَيْ قَالَ: لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ
yang artinya membaca kalimat tauhid laa ilaaha
illallaah. Kalimat tauhid adalah kalimat persaksian yang menegaskan bahwa
tidak ada Tuhan selain Allah subhanahu wa ta’ala, dan ia termasuk ke
dalam salah satu bentuk dzikir kepada Allah, bahkan dikatakan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam sebagai dzikir yang paling afdhal. Simaklah hadits
berikut ini:
أَفْضَلُ الذِّكْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
“Sebaik-baik
dzikir adalah laa ilaaha illallaah” (HR Imam Tirmidzi dari Jabir bin Abdullah
ra).
Selain
berdasarkan pada hadits di atas kata tahlil juga termaktub pada hadits
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lainnya:
إِنَّ لِلَّهِ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَلاَئِكَةً سَيَّارَةً فُضُلاًَ يَتَتَبَّعُوْنَ
مَجَالِسَ الذِّكْرِ فَإِذَا وَجَدُوا مَجْلِسًا فِيهِ ذِكْرٌ قَعَدُوْا مَعَهُمْ
وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ حَتَّى يَمْلَئُوْا مَا بَيْنَهُمْ
وَبَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَإِذَا تَفَرَّقُوْا عَرَجُوْا وَصَعِدُوا إِلَى
السَّمَاءِ قَالَ فَيَسْأَلُهُمْ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ مِنْ
أَيْنَ جِئْتُمْ فَيَقُولُونَ جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبَادٍ لَكَ فِي اْلأَرْضِ
يُسَبِّحُوْنَكَ وَيُكَبِّرُوْنَكَ وَيُهَلِّلُوْنَكَ وَيَحْمَدُوْنَكَ
Artinya: “Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha
Tinggi memiliki sejumlah malaikat yang terus berkeliling mencari majelis
dzikir. Apabila mereka telah menemukan majelis dzikir tersebut, maka mereka
terus duduk di situ dengan menyelimutkan sayap sesama mereka hingga memenuhi
ruang antara mereka dan langit yang paling bawah. Apabila mejelis dzikir itu
telah usai, maka mereka juga berpisah dan naik ke langit. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam meneruskan sabdanya, “Kemudian Allah subhanahu wa
ta’ala bertanya kepada mereka, Dzat Yang Maha Tahu tentang mereka, “Kalian
datang dari mana?” Mereka menjawab, “Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu di
bumi yang selalu bertasbih, bertakbir, bertahlil dan bertahmid…” (HR
Imam Muslim dari Abu Hurairah ra).
Perhatikanlah hadits di atas. Di dalamnya disebutkan
kalimat wayuhalliluunaka (mereka bertahlil kepada-Mu), yakni mereka
bersama-sama mengucapkan kalimat laa ilaaha illallaah. Dengan menyimak
asal mula kata tahlilan yang berasal dari kata tahlil yakni
mengucapkan kalimat laa ilaaha illallah, maka dapat dikatakan bahwa
tahlil itu sudah dikenal dan sudah ada sejak Islam ada. Bahkan seseorang yang
hendak menganut agama Islam, maka kalimat pertama yang harus diucapkannya
adalah dua kalimat syahadat, yang satu di antaranya adalah kalimat tahlil.
0 comments:
Post a Comment