Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Monday, October 22, 2018

Menjadi Generasi Akhirat

Sayidina Ali bin Abu Thalib ra pernah berkhutbah di Kufah, yang di dalamnya ia berkata:

“Wahai manusia… sesungguhnya hal yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah panjang angan-angan dan mengikuti hawa nafsu. Karena panjang angan-angan itu membuat kalian lupa pada akhirat, sedangkan mengikuti hawa nafsu itu menghalangi kalian dari kebenaran.

Ketahuilah… sesungguhnya dunia terus berjalan menjauh, sedangkan akhirat datang mendekat. Masing-masing dari keduanya mempunyai generasi. Maka, jadilah generasi akhirat, dan jangan menjadi generasi dunia.

Sesungguhnya hari ini adalah saat beramal tanpa hisab, dan esok di akhirat adalah saat hisab tanpa ada waktu untuk beramal lagi.”

Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam kitab Tahdzib Hilyatil Auliya’, 1/82 dan Az-Zuhdul Kabir nomor 463.

Hal pasti yang akan kita alami adalah meninggalkan dunia lalu berpindah ke negeri akhirat. Tidak ada seorang pun di antara manusia yang mampu menyimpang dari pastinya ketentuan Allah ini. 

Karena dunia akan ditinggalkan, kemudian berpindah ke alam akhirat, maka tentunya yang harus dipersiapkan adalah kehidupan di akhirat. Itulah sebabnya Sayidina Ali bin Abu Thalib ra berpesan kepada kita agar menjadi generasi akhirat, bukan generasi dunia. Menjadi generasi akhirat artinya mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyongsong kehidupan akhirat, berbuat apa pun di atas dunia ini dalam kerangka menggapai kebahagiaan hidup akhirat.

Ketahuilah, setiap tarikan dan hembusan nafas yang saat ini berlangsung dalam kehidupan kita, hakikatnya adalah proses menjauhnya dunia dari kita dan mendekatnya akhirat kepada kita. Hari-hari yang kita lalui sesungguhnya semakin mendekatkan kita kepada akhir kehidupan di dunia, dan semakin mengantarkan kita ke depan gerbang kehidupan akhirat. Kalau demikian kenyataannya, bukankah lebih baik bagi kita menjadi generasi akhirat daripada generasi dunia? Pikirkanlah niscaya Anda akan memperoleh kebenaran tentang hal itu.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online