Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq ra memberi nasehat pada kita:
“Barangsiapa
yang bisa menangis, maka menangislah. Dan barangsiapa yang tidak bisa, maka
hendaklah ia berpura-pura menangis.”
Tegukan
Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam Kitab Tanbihul Mughtarin, halaman 178.
Melalui
kalimat ini sesungguhnya Sayidina Abu Bakar ra
mengajarkan kepada kita salah satu cara melembutkan hati, yakni dengan
menangis. Meneteskan air mata adalah satu di antara sekian banyak cara yang
bisa melembutkan hati yang keras.
Menangis
juga menjadi jalan bagi kita untuk meluapkan segala beban yang menyesakkan
dada. Biasanya beban yang berat akan terasa berkurang saat air mata bisa kita
teteskan. Menangis akan menjadi sangat efektif dalam melembutkan hati bila
dilakukan saat shalat sunnah dan berdoa kepada Allah. Saat seseorang merasa
bahwa dirinya penuh dengan lumuran dosa; dan saat seseorang merasakan betapa
hina dirinya di hadapan Allah, maka ia akan meneteskan air mata.
Namun, tidak
semua orang bisa menangis dengan mudah, dan sebagian besar penyebabnya adalah
kurangnya tingkat kepekaan hati saat berhadapan dengan situasi yang menyentuh
jiwa. Maka, terhadap orang-orang yang masuk dalam kategori ini Sayidina Abu Bakar ra menyarankan agar berpura-pura menangis, atau
paksakanlah diri untuk menangis. Ini adalah salah satu bentuk metode yang bisa
membuat seseorang menjadi benar-benar menangis.
Mulai hari
ini berlatihlah untuk meneteskan air mata. Sungguh ada banyak hikmah yang akan
diperoleh oleh seseorang yang mudah menangis. Tentu saja tangisan yang dimaksud
adalah tangisan sebagai hasil kepekaan batin terhadap situasi yang sedang
dihadapi. Yakinlah bahwa menangis bukanlah perbuatan yang hina, bahkan Sang
Nabi dan para sahabatnya adalah orang-orang yang banyak menangis.
0 comments:
Post a Comment