Shalat
ada dua kategori: shalat wajib dan shalat sunnah. Shalat wajib berarti shalat
lima waktu yang diwajibkan mengerjakannya bagi orang yang sudah memenuhi syarat
wajib shalat. Sementara shalat sunnah adalah shalat yang dianjurkan
mengerjakannya dan tidak berdosa bila ditinggalkan.
Shalat
sunnah ada yang dianjurkan berjamaah, yaitu shalat hari raya; dan ada pula yang
tidak dianjurkan berjamaah, salah satunya adalah shalat tahiyatul masjid. Shalat
tahiyatul masjid dianjurkan pada saat masuk masjid dan belum duduk. Kalau sudah
duduk, kesunnahan mengerjakan tahiyatul masjid sudah tidak berlaku lagi.
Menurut
Syaikh Nawawi al-Bantani dalam Nihayatuz Zen,
ada tiga kondisi yang tidak dianjurkan untuk mengerjakan shalat tahiyatul
masjid. Ia mengatakan:
وهي ركعتان قبل الجلوس لكل داخل
متطهرمريد الجلوس فيه لم يشتغل بها عن الجماعة ولم يخف فوت راتبة، ولا تسن للخطيب
إذا خرج للخطبة، ولا لمن دخل آخر الخطبة بحيث لو فعل التحية فاته أول الجمعة مع
الإمام
“Shalat
tahiyatul masjid adalah shalat dua rakaat sebelum duduk bagi orang yang masuk
masjid dalam kondisi suci dan ingin duduk, serta tidak khawatir tertinggal
shalat berjamaah dan shalat sunnah rawatib. Shalat tahiyatul masjid tidak
disunnahkan bagi khatib yang mau langsung khutbah, dan tidak disunnahkan juga bagi
orang yang masuk masjid pada khutbah terakhir, bisa dipastikan kalau mengerjakan tahiyatul
masjid dulu shalat Jum’at bersama imam akan luput.”
Berdasarkan
penjelasan ini, tiga kondisi yang tidak dianjurkan shalat sunnah tahiyatul
masjid adalah:
Pertama, ketika shalat berjamaah sudah mau
dimulai. Misalnya, pada saat masuk masjid muazin sudah iqamah atau sebentar
lagi penyelenggaraan shalat berjamaah akan dimulai. Dalam situasi ini tidak
dianjurkan untuk shalat tahiyatul masjid, karena bisa ketinggalan shalat
berjamaah.
Kedua,
tidak dianjurkan juga
shalat tahiyatul masjid bagi khatib yang mau langsung naik mimbar untuk
menyampaikan khutbah.
Misalnya, waktu shalat Jum’at sudah masuk, dan khatib baru masuk masjid, maka
bagi khatib tersebut lebih baik langsung khutbah daripada shalat tahiyatul
masjid.
Ketiga, kalau kita terlambat datang ke masjid
pada hari Jum’at sementara khutbah Jum’at sudah hampir selesai, dianjurkan juga bagi kita
untuk tidak shalat tahiyatul masjid. Karena kalau shalat tahiyatul masjid,
khawatirnya ketinggalan shalat Jum’at.
Baca di : sini
0 comments:
Post a Comment