Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Tuesday, January 22, 2019

Bermuka Dua

Salah satu sifat buruk yang dibenci Allah SWT adalah munafik. Sabda Rasulullah SAW, "Kalian pasti akan bertemu dengan orang-orang yang paling Allah benci, yaitu mereka yang bermuka dua. Di satu kesempatan, mereka memperlihatkan satu sisi muka, namun di kala yang lain, mereka memperlihatkan muka yang lain pula." (HR Bukhari Muslim)

Dalam hadits lain, riwayat Imam Abu Dawud dan Muslim, lebih jelas lagi Rasulullah SAW menyatakan, "Seburuk-buruk manusia adalah yang bermuka dua. Datang di satu kesempatan dengan satu muka, dan pada lain kesempatan datang dengan muka yang lain."

Dua hadits di atas menyampaikan beberapa pesan penting kepada kita. Pertama, kita dilarang menjadi pribadi-pribadi munafik (hipokrit). Pribadi-pribadi yang memperlihatkan satu muka di satu kesempatan, dan muka yang lain di kesempatan yang berbeda. 

Allah SWT berfirman, "Di antara manusia ada yang mengatakan bahwa mereka beriman, namun sesungguhnya mereka tidak beriman. Mereka mencoba menipu Allah dan orang-orang beriman, tapi sayang, sebetulnya mereka telah menipu diri mereka sendiri." (QS. Al-Baqarah: 8-9)

Orang munafik pada tataran ini memperlihatkan sikap dan sifat yang mendua. Dalam ayat yang lain, Allah SWT membeberkan lagi apa-apa yang telah mereka perbuat:

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisa': 142)

Pesan kedua yang bisa diambil dari hadits tadi, kita harus teguh dalam berpendirian, dan konsisten dengan kebenaran yang telah diyakini. Iman harus mewarnai segala tindak tanduk amaliah sehari-harinya. 

Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, 'Tuhan kami adalah Allah', kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), 'Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu'." (QS. Fushshilat: 30)

Pribadi Muslim harus selalu menggambarkan kesatuan wajah hanya untuk dan karena Allah SWT semata, bukan yang lain. "Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar." (QS. Al-An'am: 79)

Allah SWT sangat membenci orang munafik, karena mereka memperlihatkan sikap dan sifat mendua, antara iman dan tidak. Maka sudah sewajibnya, seorang beriman dapat menyatukan juga antara iman dan amal, tidak bertolak belakang dan berlawanan arah. Semoga kita tidak menjadi orang-orang yang bermuka dua.

Wallahu a'lam        


 
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online