Sayidina Ali bin Abu Thalib ra penah melewati sebuah kompleks pemakaman,
lalu ia berkata:
“Assalamu’alaikum wahai penghuni tempat yang sunyi senyap, tempat yang
tandus, dari golongan mukmin laki-laki dan perempuan, dan muslim laki-laki dan
perempuan. Kalian telah mendahului kami, dan kami akan menyusul kalian, serta
sebentar lagi kami akan bertemu dengan kalian. Ya Allah… ampunilah dosa-dosa kami dan mereka. Dan hapuskanlah
dosa kami dan mereka. Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan bumi sebagai
tempat berkumpul, baik yang hidup maupun yang mati. Dan segala puji bagi Allah yang telah menciptakan kalian, dan di
atasnya kalian akan dikumpulkan, serta darinya kalian akan dikumpulkan kembali. Dan beruntunglah orang yang mengingat akhirat (tempat kembali),
dan mempersiapkan diri untuk hari perhitungan, serta merasa cukup dengan rezki
yang sedikit.”
Tegukan
Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam kitab Al-Bayan wat Tabyin, 3/148.
Di sini Sayidina Ali bin Abu Thalib ra memberi nasihat kepada kita agar senantiasa
mengucap salam saat melewati kompleks pemakaman. Hakikat salam yang kita
sampaikan adalah doa terhadap para arwah saudara muslim yang telah mendahului
kita menghadap Allah Ta’ala dengan membawa iman.
Kalimat doa
yang disampaikan oleh Sayidina Ali ra
mengingatkan kita kepada satu tempat yang mau tidak mau, siap ataupun tidak,
jika tiba saatnya pasti kita akan menempatinya. Ya, makam atau kuburan, itulah
namanya. Makam merupakan tempat yang sunyi-senyap, tandus, dan gelap. Siapa pun
yang hidup di atas bumi ini pasti akan tiba saat baginya untuk berpindah dan
tinggal di tempat itu. Itulah yang sangat disadari oleh Sayidina Ali ra, sehingga beliau mengatakan dalam doanya bahwa sebentar
lagi kami akan menyusul kalian dan berjumpa dengan kalian.
Ini adalah
sebuah kepastian. Orang-orang yang saat ini telah mendahului kita menempati
alam kubur segera akan kita susul dan bertemu dengan mereka. Maka sejak dari
dunia ini adalah sikap yang paling baik untuk memohonkan ampun kepada Allah
untuk diri kita sendiri dan para arwah saudara kita yang telah berpulang
keharibaan-Nya. Sikap baik semacam itu insyaallah akan
mendapat balasan dari Allah, sehingga orang-orang yang kelak kita tinggalkan di
dunia ini juga akan secara ikhlas mendoakan kita yang telah berpindah ke alam
barzah.
Nasihat
lainnya yang bisa dipetik dari kalimat Sayidina Ali bin Abu
Thalib ra adalah agar kita selalu ingat akan kematian (dzikrul maut).
Mengingat mati bukan hanya sekedar menyakini bahwa kita pasti akan mati. Namun,
lebih jauh dari itu adalah dengan mempersiapkan diri menyongsong tibanya saat
kematian itu yang menyebabkan kita harus dipindahkan dari atas bumi ini ke
dalam perut bumi. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan
hamba-hamba-Nya yang selamat kelak di alam kubur. Aamiin.
0 comments:
Post a Comment