Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Tuesday, September 25, 2018

Salam Saat Melewati Makam

Sayidina Ali bin Abu Thalib ra penah melewati sebuah kompleks pemakaman, lalu ia berkata:

“Assalamu’alaikum wahai penghuni tempat yang sunyi senyap, tempat yang tandus, dari golongan mukmin laki-laki dan perempuan, dan muslim laki-laki dan perempuan. Kalian telah mendahului kami, dan kami akan menyusul kalian, serta sebentar lagi kami akan bertemu dengan kalian. Ya Allah… ampunilah dosa-dosa kami dan mereka. Dan hapuskanlah dosa kami dan mereka. Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berkumpul, baik yang hidup maupun yang mati. Dan segala puji bagi Allah yang telah menciptakan kalian, dan di atasnya kalian akan dikumpulkan, serta darinya kalian akan dikumpulkan kembali. Dan beruntunglah orang yang mengingat akhirat (tempat kembali), dan mempersiapkan diri untuk hari perhitungan, serta merasa cukup dengan rezki yang sedikit.”

Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam kitab Al-Bayan wat Tabyin, 3/148.

Di sini Sayidina Ali bin Abu Thalib ra memberi nasihat kepada kita agar senantiasa mengucap salam saat melewati kompleks pemakaman. Hakikat salam yang kita sampaikan adalah doa terhadap para arwah saudara muslim yang telah mendahului kita menghadap Allah Ta’ala dengan membawa iman. 

Kalimat doa yang disampaikan oleh Sayidina Ali ra mengingatkan kita kepada satu tempat yang mau tidak mau, siap ataupun tidak, jika tiba saatnya pasti kita akan menempatinya. Ya, makam atau kuburan, itulah namanya. Makam merupakan tempat yang sunyi-senyap, tandus, dan gelap. Siapa pun yang hidup di atas bumi ini pasti akan tiba saat baginya untuk berpindah dan tinggal di tempat itu. Itulah yang sangat disadari oleh Sayidina Ali ra, sehingga beliau mengatakan dalam doanya bahwa sebentar lagi kami akan menyusul kalian dan berjumpa dengan kalian.

Ini adalah sebuah kepastian. Orang-orang yang saat ini telah mendahului kita menempati alam kubur segera akan kita susul dan bertemu dengan mereka. Maka sejak dari dunia ini adalah sikap yang paling baik untuk memohonkan ampun kepada Allah untuk diri kita sendiri dan para arwah saudara kita yang telah berpulang keharibaan-Nya. Sikap baik semacam itu insyaallah akan mendapat balasan dari Allah, sehingga orang-orang yang kelak kita tinggalkan di dunia ini juga akan secara ikhlas mendoakan kita yang telah berpindah ke alam barzah.

Nasihat lainnya yang bisa dipetik dari kalimat Sayidina Ali bin Abu Thalib ra adalah agar kita selalu ingat akan kematian (dzikrul maut). Mengingat mati bukan hanya sekedar menyakini bahwa kita pasti akan mati. Namun, lebih jauh dari itu adalah dengan mempersiapkan diri menyongsong tibanya saat kematian itu yang menyebabkan kita harus dipindahkan dari atas bumi ini ke dalam perut bumi. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan hamba-hamba-Nya yang selamat kelak di alam kubur. Aamiin.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online