Sayidina Ali bin Abu Thalib ra pernah berkata:
“Allah SWT pernah mewahyukan kepada salah seorang Nabi-Nya bahwasanya tidak
seorang pun dari penduduk sebuah rumah, atau penduduk negeri atau penduduk
desa, yang sebelumnya mereka melakukan apa yang Ku-sukai. Kemudian
mereka menyimpang dan melakukan apa yang Ku-benci, kecuali apa yang mereka cintai itu akan berubah menjadi apa yang mereka benci.
Dan tidak seorang pun dari penduduk sebuah rumah, atau penduduk negeri atau
penduduk desa, yang sebelumnya mereka melakukan hal yang Ku-benci. Lalu mereka
mengubahnya dan melakukan hal yang Ku-sukai, kecuali apa yang mereka benci itu akan
berubah menjadi yang mereka sukai.”
Tegukan
Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam kitab Shifatush Shafwah, 1/171.
Sayidina Ali bin Abu Thalib ra mengingatkan kepada kita bahwa jika
sebelumnya kita melakukan hal-hal yang disukai Allah, namun kemudian kita
berubah arah dan memilih untuk melakukan hal-hal yang dimurkai Allah, maka amal
kebaikan yang kita lakukan sebelumnya itu takkan bermanfaat sedikit pun bagi
kita. Sebaliknya,
jika pada awalnya kita melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh Allah, namun
kemudian kita berubah arah dan memilih untuk melakukan hal-hal yang disukai
Allah, maka Allah akan mengampuni kita dan menghadirkan dalam diri kita
kesenangan hati terhadap hal-hal yang disukai Allah tersebut.
Melalui ucapannya ini, Sayidina Ali ra sebenarnya menasihati kita agar
berusaha untuk selalu istiqamah melakukan hal-hal yang disukai Allah. Namun perlu
diingat, kemampuan seseorang untuk istiqamah mengamalkan segala macam
amalan yang disukai Allah tidaklah semata-mata karena kemampuan dirinya. Yang
benar adalah karena dia dibantu dan diberi kekuatan untuk itu oleh Allah SWT. Oleh
karena itu, jika Anda ingin tetap istiqamah di jalan yang diridhai
Allah, maka memohonlah pada-Nya agar Dia memberikan kepada Anda kekuatan berupa
sifat istiqamah.
Selain itu, Sayidina Ali bin Abu Thalib ra juga menasihatkan pada kita agar
segera bertaubat dari melakukan hal-hal yang dimurkai Allah dan mengubah arah
untuk lebih memilih melaksanakan amalan yang disukai Allah. Orang-orang
yang menyadari kekhilafannya lalu kembali ke jalan Allah, maka Allah akan
mengampuni seluruh dosanya dan menanamkan dalam dirinya kecintaan untuk
senantiasa melaksanakan hal-hal yang disukai Allah. Namun, seperti keterangan
sebelumnya, kemampuan seseorang mengubah arah dari yang tidak disukai Allah
kepada apa-apa yang disukai-Nya adalah hasil pertolongan Allah padanya. Oleh
karena itu, selain berusaha menyadarkan diri sendiri teruslah memohon kepada
Allah agar Dia membimbing kita untuk melangkahkan kaki ke jalan yang
diridhai-Nya.
0 comments:
Post a Comment