Sayidina Ali bin Abu Thalib ra pernah berkata:
“Wahai umat manusia… Demi Allah, seandainya kalian
merintih dengan rintihan wanita yang kehilangan anaknya (yang meninggal dunia),
engkau berdoa dengan doa orang yang sakit demam, engkau menjerit dengan jeritan
(dalam doa) orang yang mendapat musibah dan dalam keadaan takut. Kemudian
kalian mengeluarkan harta dan anak-anak kalian untuk Allah, dalam rangka
mendekatkan diri kepada-Nya, dalam rangka meningkatkan derajat di sisi-Nya atau
agar dosa yang telah ditulis oleh malaikat-Nya diampuni. Semua itu tidak
seberapa dibanding harapanku terhadap besarnya pahala-Nya bagi kalian, dan
ketakutanku terhadap dahsyatnya hukuman-Nya yang akan menimpa kalian.
Maka
demi Allah… demi Allah… dan demi Allah…andai air mata kalian mengalir karena
takut kepada-Nya atau karena cinta kepada-Nya. Kemudian engkau tinggal di dunia
–selama dunia masih ada— dan andai engkau tidak bersungguh-sungguh sekali pun,
niscaya Dia tetap memberikan nikmat yang besar padamu dengan memberikan hidayah
kepada Islam. Selama engkau masih berhak mendapatkan –selama waktu masih
memberimu kesempatan untuk beramal— surga-Nya.
Akan
tetapi dengan rahmat-Nyalah engkau dikasihi, dan ke dalam surgalah tempat
kembali orang-orang yang baik di antara kalian.
Semoga
Allah menjadikan diriku dan kalian termasuk dalam golongan orang yang bertaubat
dan beribadah kepada-Nya.”
Tegukan
Hikmah:
Nasihat
ini termaktub dalam kitab Tahdzib Hilyatil Auliya’, 1/83.
Melalui
ucapannya ini, Sayidina Ali bin Abu Thalib ra
mengingatkan kepada kita betapa besar dan dalam limpahan kasih sayang Allah
kepada kita. Apapun sikap yang kita tunjukkan kepada Allah,
nikmat-Nya tetap terlimpah kepada kita. Yang berhak menerima nikmat Allah bukan
hanya orang yang taat kepada-Nya. Orang-orang yang durhaka dan mengingkari-Nya
pun mendapatkan nikmat. Sungguh Allah telah menetapkan sifat bagi-Nya bahwa
kasih sayang yang Dia miliki jauh lebih luas daripada kemurkaan-Nya.
Sayidina Ali ra menjelaskan
kepada kita bahwa di antara sekian banyak nikmat yang Allah anugerahkan kepada
manusia, yang paling utama darinya adalah nikmat hidayah yang membuat kita
menerima risalah Islam yang disampaikan oleh Baginda Rasul Saw. Ini
merupakan nikmat yang tiada terkira. Oleh karena itu, jika Anda merasa hidup
Anda tidak memperoleh nikmat Allah, maka sadarilah bahwa ada nikmat yang lebih
mulia daripada wujud nikmat yang Anda harapkan yang telah Allah berikan pada
Anda, yakni iman dan Islam.
Nikmat
Islam yang menguatkan Anda untuk meyakini kalimat Laa ilaaha illallaah
merupakan syarat utama yang akan mengantarkan Anda kelak ke dalam surga. Namun
demikian, janganlah berhenti hanya sampai di situ. Pupuklah ia dengan amal
saleh hingga menjadikannya kukuh di dalam kalbu Anda dan tetap bertahan hingga
ajal menjemput Anda. Selama waktu kehidupan di dunia ini diberikan Allah pada
Anda, pergunakanlah sebagai kesempatan untuk menambah catata amal kebajikan di
sisi-Nya, yang dengannya Allah akan semakin melimpahkan kasih sayang-Nya kepada
Anda, bukan hanya di dunia namun juga di akhirat.
0 comments:
Post a Comment