آدَابُ الْخُرُوْج إِلَى الْمَسْجِدِ
Adab-adab Keluar Rumah Menuju Masjid
فَإِذَا
فَرَغْتَ مِنْ طَهَارَتِكَ فَصَلِّ فِيْ بَيْتِكَ رَكْعَتَي الصُّبْحِ إِنْ كَانَ
الْفَجْرُ قَدْ طَلَعَ، كَذَلِكَ كَانَ يَفْعَلُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَّلَمَ ثُمَّ تُوَجَّهْ إِلَى الْمَسْجِدِ، وَلاَ تَدَعْ الصَّلاَةَ
فِي الْجَمَاعَةِ، لاَ سِيَمَا الصُّبْحَ، فَصَلاَةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ عَلَى
صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً
Apabila engkau telah selesai dari
bersuci lakukanlah dua rakaat shalat fajar di rumahmu jika fajar benar-benar
telah terbit, karena seperti itulah yang diamalkan oleh Rasulullah SAW.
Kemudian segeralah engkau menuju masjid. Janganlah engkau meninggalkan shalat
berjamaah, terlebih shalat jamaah subuh. Karena shalat berjamaah itu lebih
utama daripada shalat sendirian hingga dua puluh tujuh derajat.
فَإِنْ كُنْتَ
تَتَسَاهَلُ فِيْ مِثْلِ هَذَا الرِّبْحِ فَأَيُّ فَائِدَةٍ لَكَ فِيْ طَلَبِ
الْعِلْمِ، وَإِنَّمَا ثَمَرَةُ الْعِلْمِ الْعَمَلُ بِهِ
Apabila engkau menganggap remeh
keuntungan seperti ini, maka apalah artinya bagimu menuntut ilmu selama ini,
karena sesungguhnya buah dari ilmu itu adalah mengamalkannya.
فَإِذَا مَشِيْتَ إِلَى الْمَسْجِدِ، فَامْشِ
عَلَى هِيْنَةٍ وَتَؤُدَةٍ وَلاَ تُعَجِّلْ؛ وَقُلْ فِيْ طَرِيْقِكَ: اللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِحَقِّ السَّائِلِيْنَ عَلَيْكَ، وَبِحَقِّ الرَّاغِبِيْنَ
إِلَيْكَ، وَبِحَقِّ مَمْشَاىَ هَذَا إِلَيْكَ؛ فَإِنِّيْ لَمْ أَخْرُجْ أَشَرًا وَلاَ
بَطَرًا، وَلاَ رِيَاءً، وَلاَ سُمْعَةً، بَلْ خَرَجْتُ اِتَّقَاءَ سَخَطِكَ،
وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِكَ، فَأَسْأَلُكَ أَنْ تُنْقِذَنِيْ مِنَ النَّارِ، وَأَنْ
تَغْفِرَ لِيْ ذُنُوْبِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Jika engkau melangkah ke masjid,
maka melangkahlah dengan tenang, perlahan-lahan dan tidak tergesa-gesa, dan
ucapkanlah doa ini dalam perjalananmu: [Allaahumma
innii as-aluka bihaqqis saa-iliina ‘alaik, wa bihaqqir raaghibiina ilaik, wa
bihaqqi mamsyaaya haadzaa ilaik; fa innii lam akhruj asyaran wa laa batharaa,
wa laa riyaa-aa, wa laa sum’ah, bal kharajtu ittaqaa-a sakhathik, wabtighaa-a
mardhaatik, fa as-aluka antunqidzanii minan naar, wa antaghfiralii dzunuubii,
fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta]
–Ya Allah, sesungguhnya
aku memohon kepada-Mu dengan haq orang-orang yang meminta kepada-Mu, dengan haq
para pecinta-Mu, dan dengan haq langkah-langkahku menuju kepada-Mu ini,
sesungguhnya aku keluar rumah bukan untuk menunjukkan sikap angkuh dan sombong,
juga bukan karena riya’ dan sum’ah. Aku keluar rumah untuk menjauhi murka-Mu
dan mencari ridha-Mu. Maka aku memohon kepada-Mu, selamatkanlah aku dari api
neraka dan ampunilah dosa-dosaku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni
dosa-dosa kecuali Engkau.[1]
[1] HR
Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Sunni, Thabrani, Baihaqi dan yang lainnya dari Abu Said
al-Khudri ra.
0 comments:
Post a Comment