Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Monday, September 3, 2018

Lakukan Kebaikan dengan Meninggalkan Kejelekan

Sayidina Umar bin Khaththab ra pernah berkata:

“Jauhkanlah (jagalah) jiwa ini dari mengikuti hawa nafsunya, karena jiwa selalu condong kepada hawa nafsu. Dan sesungguhnya jika kalian tidak menahannya dari hawa nafsunya, maka ia akan mengantarkan kalian kepada sejelek-jelek perbuatan.

Sesungguhnya kebenaran itu sangat berat namun menyenangkan pada akhirnya, sedangkan kebatilan itu sangat ringan namun menyisakan kesusahan nantinya. Dan meninggalkan perbuatan jelek itu lebih baik daripada mengobatinya dengan bertaubat (setelah melakukan kesalahan dan dosa). Sudah berapa banyak pandangan yang menanamkan syahwat. Dan sudah berapa banyak syahwat sesaat yang menyisakan kesedihan (penyesalan) yang berkepanjangan.”

Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam Kitab Al-Bayan wat Tabyin, III/138.

Kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan semakin sempurna dengan disertakan oleh-Nya nafsu di dalam diri kita sebagai alat yang selalu menguji kita. Kita tidak akan dikatakan manusia yang teruji untuk selalu berada dalam kebaikan kecuali dengan lulusnya kita dari ujian nafsu. Nafsu selalu menampilkan keburukan sebagai kebaikan, syahwat sebagai kenikmatan, dan kedurhakaan sebagai ketaatan. Ia selalu membisikkan kepada kita sesuatu yang bertentangan dengan hakikatnya. Maka, waspadalah terhadap nafsu.

Melalui ucapannya ini, Sayidina Umar bin Khaththab ra berpesan pada kita agar jangan memperturutkan kehendak nafsu, karena nafsu pada akhirnya hanya akan mengantarkan kita kepada sejelek-jelek perbuatan. Nafsu menampilkan kebenaran di hadapan kita sebagai sesuatu yang berat untuk dikerjakan. Ia hembuskan keputusasaan dalam diri manusia agar tidak mendekat kepada kebenaran, karena kebenaran sangat berat. Ya, kebenaran memang sangat berat, dan rasa berat itu hanya muncul dalam diri manusia yang dijermuskan oleh hawa nafsunya. Sedangkan dalam diri manusia yang hawa nafsu tunduk padanya, kebenaran menjadi sesuatu yang sangat ringan. Bahkan, kebatilan dan kemaksiatanlah yang terasa sangat berat baginya.

Kendalikan nafsu dengan senantiasa melakukan perbuatan baik. Mencegah diri dari melakukan kemaksiatan jauh lebih baik daripada bertaubat setelah kemaksiatan dilaksanakan. Jangan tertipu oleh bisikan-bisikan nafsu, karena ia hanya akan mengarahkan kita pada perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah. Perhatikanlah orang-orang yang telah dikelabui oleh hawa nafsunya. Bukankah yang tersisa pada mereka hanya penyesalan dan kesedihan yang berkepanjangan. Oleh karena itu, segera lakukan kebaikan dengan cara meninggalkan segala macam perbuatan buruk. Semoga kita diselamatkan Allah dari kejahatan nafsu.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online