Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Friday, September 14, 2018

Dua Macam Penghalang

Sayidina Umar bin Khaththab ra pernah berkata:

“Santai (istirahat) itu adalah penghalang (untuk rajin), dan janganlah memelihara rasa kenyang, karena ia adalah penghalang (untuk giat beribadah kepada Allah).”

Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam Kitab Al-Bayan wat Tabyin, III/23.

Bersantai dan istirahat tidaklah sesuatu yang buruk bila dilakukan sesuai dengan yang dibutuhkan. Namun jika santai menjadi kebiasaan, maka ia bisa berubah menjadi penghalang bagi seseorang untuk menyegerakan apa pun yang menjadi tugasnya. Akibatnya, produktivitas menurun dan capaian hasil tak pernah maksimal. Bila Anda seorang pekerja keras, lalu merasa capek dan membutuhkan istirahat yang santai, lakukanlah. Karena setelah proses istirahat itu niscaya tingkat produktivitas Anda kembali meningkat. 

Namun, jika ada seseorang yang baru bekerja lima menit, kemudian menghabiskan masa istirahat sepuluh menit, tentu inilah yang dimaksud sebagai penghalang. Bagaimana mungkin seseorang yang berbuat seperti itu dikataka rajin dan produktif. Yang demikian itu tidak lain hanyalah kemalasan yang dibungkus oleh jubah kebutuhan untuk beristirahat. Sayidina Umar ra menasihati kita, jangan seperti itu. Kalau itu kita lakukan maka yang rugi adalah diri kita sendiri. 

Penghalang lainnya yang ditunjukkan Sayidina Umar ra pada kita adalah rasa kenyang yang dipelihara. Anda lapar, lalu makan, kemudian kenyang; tidaklah salah. Namun jika kenyang itu dipelihara, ia akan berubah menjadi sumber kemalasan. Apa yang dimaksud dengan kenyang yang terpelihara? Kenyang yang terpelihara adalah orang yang selalu makan sehingga tak ada waktu bagi perutnya merasakan lapar. 

Anda bisa bayangkan apa yang akan dialami oleh seseorang yang selalu berada dalam posisi perut yang kenyang? Ya, pastinya rasa malas. Kalau ia malas bekerja dan berusaha di dunia, maka hidupnya akan sengsara di dunia. Namun, jika ia malas beribadah di dunia karena rasa kenyang yang berketerusan itu, maka hidupnya akan sengsara, bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Inilah yang dimaksud oleh Sayidina Umar ra dengan ungkapan,  “…dan janganlah memelihara rasa kenyang, karena ia adalah penghalang (untuk giat beribadah kepada Allah).”

Sikap terbaik yang harus kita pilih adalah bersantai secara proporsional dan mengonsumsi makanan pun dengan cara proporsional.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online