Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Sunday, August 26, 2018

Pasal tentang Adab-adab Tayammum

آدَابُ التَّيَمُّمِ


Adab-adab Tayammum

فَإِنْ عَجَزْتَ عَنِ اسْتِعْمَلاِ الْمَاءِ: لِفَقْدِهِ بَعْدَ الطَّلَبِ، أَوْ لِعُذْرٍ مِنْ مَرَضٍ، أَوْ لِمَانِعٍ مِنَ الْوُصُوْلِ إِلَيْهِ مِنْ سَبُعٍ أَوْ حَبْسٍ، أَوْ كَانَ الْمَاءُ الْحَاضِرُ تَحْتَاجُ إِلَيْهِ لِعَطَشِكَ أَوْ عَطَشِ رَفِيْقِكَ، أَوْ كَانَ مُلْكَاً لِغَيْرِكَ وَلَمْ يُبَع إِلاَّ بِأَكْثَرَ مِنْ ثَمَنِ الْمِثْلِ، أَوْ كَانَ بِكَ جِرَاحَةٌ أَوْ مَرَضٌ تَخَافُ مِنْهُ عَلَى نَفْسِكَ؛ فَاصْبِرْ حَتَّى يَدْخُلَ وَقْتُ الْفَرِيْضَةِ
Apabila engkau terhalang dari mempergunakan air untuk bersuci karena ketiadaan air setelah engkau mencarinya, atau karena adanya udzur seperti sakit, atau adanya sesuatu yang menghalangimu untuk mendapatkan air seperti adanya binatang buas atau engkau dalam keadaan terpenjara, atau karena air yang ada itu lebih engkau butuhkan untuk menghilangkan dahagamu atau dahaga temanmu, atau karena air itu adalah milik orang lain yang tidak dijual kecuali dengan harga yang sangat mahal, atau karena engkau memiliki luka atau penyakit yang bila terkena air akan menyebabkan engkau khawatir akan keadaan dirimu; maka sabarlah engkau menunggu hingga waku shalat fardhu tiba. 

ثُمَّ اقْصَدْ صَعِيْدًا طَيِّبًا عَلَيْهِ تُرَابٌ خَالِصٌ طَاهِرٌ لين، فَاضْرِبْ عَلَيْهِ بِكَفَّيْكَ ضَامًّا بَيْنَ أَصَابِعِكَ، وَانْوِ اسْتِبَاحَةَ فَرْضِ الصَّلاَةِ، وَامْسَحْ بِهِمَا وَجْهَكَ كله مَرَّةً وَاحِدَةً، وَلاَ تَتَكَلَّفْ إِيْصَالَ الْغُبَارِ إِلَى مَنَابِتِ الشَّعْرِ خَفَّ أَوْ كَثُفَ، ثُمَّ انْزَعْ خَاتِمَكَ، وَاضْرِبْ ضَرْبَةً ثَانِيَةً مُفَرِّجًا بَيْنَ أَصَابِعِكَ، وَامْسَحْ بِهِمَا يَدَيْكَ مَعَ مِرْفَقَيْكَ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَوْعِبْهُمَا فَاضْرِبْ ضَرْبَةً أُخْرَى إِلَى أَنْ تَسْتَوْعِبَهُمَا، ثُمَّ امْسَحْ إِحْدَى كَفَّيْكَ بِاْلأُخْرَى، وَامْسَحْ مَا بَيْنَ أَصَابِعِكَ بِالتَّخْلِيْلِ
Setelah waktu shalat fardhu tiba, ambillah tanah yang berdebu bagus, murni, suci dan halus. Tempelkan kedua telapak tanganmu di atasnya dengan merapatkan jari-jari tanganmu seraya berniat agar dengannya engkau diperbolehkan shalat. Kemudian usapkanlah kedua telapak tanganmu itu ke seluruh wajahmu sekali saja. Jangan memaksakan untuk menyampaikan debu kepada bagian-bagian yang menjadi tempat tumbuhnya rambut, baik yang tipis maupun yang tebal. Kemudian jika engkau mengenakan cincin lepaslah cincinmu itu. Lalu tempelkan telapak tanganmu untuk kedua kalinya ke permukaan tanah dengan merenggangkan jari-jarinya, kemudian usapkan ke kedua tanganmu hingga siku. Jika debu di kedua tanganmu itu belum merata, tempelkan sekali lagi ke permukaan tanah hingga merata, lalu usapkan telapak tanganmu ke tanganmu yang lain secara menyilang. Dan usaplah sela-sela jarimu dengan cara menyela-nyelainya. 

وَصَلِّ بِهِ فَرْضًا وَاحِدًا، وَمَا شِئْتَ مِنَ النَّوَافِلِ، فَإِنْ أَرَدْتَ فَرْضًا ثَانِيًا، فَاسْتَأْنِفْ لَهُ تَيَمُّمًا آخَرَ
Setelah itu, shalat fardhulah engkau dengan tayammum itu satu kali saja, sedangkan untuk shalat sunnah boleh engkau lakukan sesukamu. Jika engkau ingin melakukan shalat fardhu yang lain maka engkau harus kembali melakukan tayammum.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online