Sayidina Utsman bin Affan ra pernah berkata:
“Seandainya
hati kalian itu bersih, maka kalian tidak akan pernah puas dengan firman Allah.
Dan aku tidak suka melalui satu hari pun kecuali aku bisa melihat firman Allah
Ta’ala.”
Tegukan Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam kitab Hilyatul Auliya’, 7/300.
Tentunya
kita pernah menemukan seseorang yang selalu bersama al-Qur’an. Ke mana pun ia
pergi senantiasa bersamanya ada al-Qur’an. Orang seperti ini biasanya
menjadikan al-Qur’an sebagai ‘teman’ yang kepadanya ia selalu berbicara.
Saat-saat senggang yang oleh kebanyakan orang dipergunakan untuk istirahat dan
bersantai, namun ia lebih memilih untuk mengisinya dengan membaca al-Qur’an.
Menyaksikan
keadaan itu, kita sering bertanya, mengapa kita tak mampu melakukan seperti
yang ia lakukan? Kita sepertinya tidak bisa menikmati kebersamaan dengan
al-Qur’an, sedangkan ia bisa menghabiskan waktunya berjam-jam bersama
firman-firman Allah itu tanpa sedikit pun tampak merasa lelah. Mengapa ia mampu
dan kita tidak?
Sayidina Utsman bin Affan ra memberikan jawabannya pada kita. Kata beliau
itu terjadi karena kita memiliki hati yang belum bersih. Seandainya kita
memiliki hati yang bersih, maka kita takkan pernah puas dengan firman-firman
Allah yang sedikit. Orang yang bersih hatinya saat membaca firman Allah akan
terasa nikmat. Ia tidak akan puas hanya dengan membaca satu atau dua ayat. Ia
mampu menikmati firman-firman Allah itu dan selalu merasa kurang dan kurang,
sehingga kalau ia sedang bersama al-Quran, bisa saja yang ia baca mencapai satu
atau dua juz, bahkan boleh jadi lebih dari itu.
Mengapa
hanya orang yang hatinya bersih yang bisa melakukan itu? Ketahuilah, hati yang
yang bersih adalah hati yang sehat. Sementara al-Qur’an yang di dalamnya berisi
firman-firman Allah menjadi ‘makanan’ yang menyehatkan bagi hati. Hati yang
bersih saat ‘bersentuhan’ dengan al-Qur’an mampu menikmatinya dan merasakan
betapa ‘lezat’nya ayat-ayat al-Qur’an itu. Itulah sebabnya si pemilik hati yang
bersih akan selalu merasa tidak puas dengan hanya satu atau dua ayat dari
al-Qur’an. Laksana seseorang yang sedang menyantap menu yang sangat disukainya,
ia takkan pernah puas memakannya hanya dengan satu atau dua suap. Ia ingin
menikmati menu itu sebanyak mungkin.
Nah,
sekarang Anda sudah mengetahui betapa pentingnya kebersihan hati untuk bisa
menikmati ‘menu istimewa’ hati, yakni al-Qur’an. Maka berusahalah semaksimal
mungkin membersihkannya dengan cara menjauhi segala macam bentuk dosa. Kalau
itu sudah Anda lakukan, maka Anda akan temukan keadaan Anda seperti yang
diucapkan Sayidina Utsman bin Affan ra, “Dan aku tidak suka
melalui satu hari pun kecuali aku bisa melihat firman Allah Ta’ala.”
0 comments:
Post a Comment