قَالَ:
وَتَصْعَدُ الْحَفَظَةُ بِعَمَلِ الْعَبْدِ حَتَّى يُجَاوِزُوْا بِهِ إِلَى
السَّمَاءِ الْخَامِسَةِ، كَأَنَّهُ الْعَرُوْسُ الْمَزْفُوْفَةُ إِلَى بَعْلِهَا،
فَيَقُوْلُ لَهُمُ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهَا: قِفُوْا، وَاضْرِبُوْا بِهَذَا
الْعَمَلِ وَجْهَ صَاحِبِهِ، وَاحْمِلُوْهُ عَلَى عَاتِقِهِ، أَنَا مَلَكُ
الْحَسَدِ، إِنَّهُ كَانَ يَحْسُدُ مَنْ يَتَعَلَّمُ وَيَعْمَلُ بِمِثْلِ
عَمَلِهِ، وَكُلُّ مَنْ كَانَ يَأْخُذُ فَضْلاً مِنَ الْعِبَادَةِ كَانَ
يَحْسُدُهُمْ، وَيَقَعُ فِيْهِمْ، أَمَرَنِيْ رَبِّيْ أَنْ لاَ أَدَعَ عَمَلَهُ
يُجَاوِزُنِيْ إِلَى غَيْرِيْ
“Rasulullah SAW bersabda: “Kemudian naiklah malaikat
pencatat amal dengan membawa amal seorang hamba hingga mencapai langit ke lima. Amal itu tampak
begitu indah laksana indahnya seorang pengantin perempuan yang dihias untuk
suaminya. Maka berkatalah malaikat penjaga pintu langit kelimat: “Berhenti!
Lemparlah dengan amal ini wajah si pemilik amal, dan kembalikan saja amal itu
padanya. Aku adalah malaikat yang mengurusi sifat hasad. Sesungguhnya ia (si
pemilik amal) adalah orang yang selalu hasad terhadap orang yang belajar dan
beramal seperti dia. Ia juga hasad terhadap orang-orang yang memperoleh
kelebihan (keutamaan) dari ibadah yang mereka lakukan, lalu menjelek-jelekkan
mereka. Allah memerintahkan padaku agar tidak membiarkan amalnya melewatiku
menuju pintu-pintu langit yang lain.
قَالَ:
وَتَصْعَدُ الْحَفَظَةُ بِعَمَلِ الْعَبْدِ لَهُ ضَوْءٌ كَضَوْءِ الشَّمْسِ، مِنْ
صَلاَةٍ وَزَكَاةٍ وَحَجٍّ وَعُمْرَةٍ وَجِهَادٍ وَصِيَامٍ، فَيُجَاوِزُوْنَ بِهِ
إِلَى السَّمَاءِ السَّادِسَةِ، فَيَقُوْلُ لَهُمُ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهَا:
قِفُوْا، وَاضْرِبُوْا بِهَذَا الْعَمَلِ وَجْهَ صَاحِبِهِ؛ إِنَّهُ كَانَ لاَ
يَرْحَمُ إِنْسَانًا قَطُّ مِنْ عِبَادِ اللهِ أَصَابَهُ بَلاَءٌ أَوْ مَرَضٌ،
بَلْ كَانَ يَشْمَتُ بِهِمْ، أَنَا مَلَكُ الرَّحْمَةِ، أَمَرَنِيْ رَبِّيْ أَنْ
لاَ أَدَعَ عَمَلَهُ يُجَاوِزُنِيْ إِلَى غَيْرِيْ
“Rasulullah SAW bersabda: “Selanjutnya malaikat pencatat
amal naik dengan membawa amal seorang hamba yang bercahaya laksana cahaya
matahari. Amal itu terdiri dari amal shalat, zakat, haji, umrah, jihad serta
puasa dan dibawa hingga langit ke enam. Maka berkatalah malaikat penjaga pintu
langit ke enam: “Berhenti! Lemparlah dengan amal itu wajah si pemilik amal.
Karena sesungguhnya dia adalah orang yang sama sekali tak memiliki perasaan
kasih terhadap sesama manusia dari kalangan hamba-hamba Allah yang sedang
tertimpa musibah atau menderita sakit. Bahkan ia merasa gembira dengan musibah
yang menimpa itu. Aku adalah malaikat rahmah. Allah memerintahkan padaku agar
tidak membiarkan amalnya melewatiku menuju pintu-pintu langit yang lain.
قَالَ:
وَتَصْعَدُ الْحَفَظَةُ بِعَمَلِ الْعَبْدِ مِنْ صَوْمٍ وَصَلاَةٍ وَنَفَقَةٍ
وَجِهَادٍ وَوَرَعٍ، لَهُ دَوِيٌّ كَدَوِىِّ النَّحْلِ، وَضَوْءٌ كَضَوْءِ
الشَّمْسِ، وَمَعَهُ ثَلاَثَةُ آلاَفِ مَلَكٍ، فَيُجَاوِزُوْنَ بِهِ إِلَى
السَّمَاءِ السَّابِعَةِ، فَيَقُوْلُ لَهُمُ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهَا:
قِفُوْا، وَاضْرِبُوْا بِهَذَا الْعَمَلِ وَجْهَ صَاحِبِهِ، وَاضْرِبُوْا
جَوَارِحَهُ وَاقْفِلُوْا بِهِ عَلَى قَلْبِهِ، أَنَا صَاحِبُ الذِّكْرِ، فَإِنِّيْ
أَحْجُبُ عَنْ رَبِّيْ كُلَّ عَمَلٍ لَمْ يُرِدْ بِهِ وَجْهَ رَبِّيْ؛ إِنَّهُ
إِنَّمَا أَرَادَ بِعَمَلِهِ غَيْرَ اللهِ تَعَالَى، إِنَّهُ أَرَادَ بِهِ
رِفْعَةً عِنْدَ الْفُقَهَاءِ، وَذِكْرًا عِنْدَ الْعُلَمَاءِ، وَصِيْتًا فِي
الْمَدَائِنِ، أَمَرَنِيْ رَبِّيْ أَنْ لاَ أَدَعَ عَمَلَهُ يُجَاوِزُنِيْ إِلَى
غَيْرِيْ، وَكُلُّ عَمَلٍ لَمْ يَكُنْ لِلَّهِ تَعَالَى خَالِصًا فَهُوَ رِيَاءٌ،
وَلاَ يَقْبَلُ اللهُ عَمَلَ الْمُرَائِيْ
“Rasulullah SAW bersabda: “Kemudian malaikat pencatat
amal naik dengan membawa amal seorang hamba dari amalan puasa, shalat, nafkah,
jihad, dan wara’. Amalan-amalan itu berdengung laksana dengungan lebah dan
bercahaya laksana cahaya matahari. Bersamanya ada tiga ribu malaikat yang
membawanya melintas hingga langit ke tujuh. Maka berkatalah malaikat penjaga
pintu langit ke tujuh: “Berhenti! Lemparlah dengan amal ini wajah si pemilik
amal. Hantam seluruh anggota tubuhya dan kunci hatinya dengan amal itu. Aku
adalah malaikat yang bertugas mengurus persoalan dzikir. Sungguh aku akan
menjadi penghalang sampainya kepada Allah amal yang tidak diniatkan untuk
mencari keridhaan-Nya. Sesungguhnya dia adalah orang yang dengan amalnya
mengharapkan sesuatu selain keridhaan Allah Ta’ala. Dengan amalnya ia berharap
memperoleh kedudukan terhormat di hadapan para fuqaha, populer di
tengah-tengah para ulama, dan terkenal di berbagai kota. Allah memerintahkan padaku agar tidak
membiarkan amalnya melewatiku menuju pintu-pintu langit yang lain. Setiap amal
yang tidak ditujukan semata-mata demi menggapai ridha Allah pasti merupakan
amal yang didasarkan pada sifat riya’. Sedangkan Allah tidak akan menerima amal
dari seorang yang riya’.
قَالَ:
وَتَصْعَدُ الْحَفَظَةُ بِعَمَلِ الْعَبْدِ مِنْ صَلاَةٍ وَزَكَاةٍ وَصِيَامٍ
وَحَجٍّ وَعُمْرَةٍ وَخُلُقٍ حَسَنٍ وَصَمْتٍ وَذِكْرٍ لِلَّهِ تَعَالَى،
فَتُشَيِّعُهُ مَلاَئِكَةُ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ حَتَّى يَقْطَعُوْا بِهِ
الْحُجُبَ كُلَّهَا إِلَى اللهِ تَعَالَى، فَيَقِفُوْنَ بَيْنَ يَدَيْهِ،
وَيَشْهَدُوْنَ لَهُ بِالْعَمَلِ الصَّالِحِ الْمُخْلِصِ لِلَّهِ تَعَالَى،
فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: أَنْتُمُ الْحَفَظَةُ عَلَى عَمَلِ عَبْدِيْ، وَأَنَا
الرَّقِيْبُ عَلَى مَا فِيْ قَلْبِهِ؛ إِنَّهُ لَمْ يُرِدْنِيْ بِهَذَا الْعَمَلِ،
وَإِنَّمَا أَرَادَ بِهِ غَيْرِيْ، فَعَلَيْهِ لَعْنَتِيْ، فَتَقُوْلُ
الْمَلاَئِكَةُ كُلُّهَا: عَلَيْهِ لَعْنَتُكَ وَلَعْنَتُنَا، فَتَلَعْنَهُ
السَّمَوَاتُ السَّبْعُ وَمَنْ فِيْهِنَّ
“Rasulullah SAW bersabda: “Kemudian naik lagi malaikat
pencatat amal dengan membawa amal seorang hamba berupa amal shalat, zakat,
puasa, haji, umrah, akhlak terpuji, sikap diam dan dzikir karena Allah.
Malaikat penjaga tujuh pintu langit kemudian ikut bergabung mengiringi amal itu
hingga menerobos hijab-hijab sehingga sampai di hadapan Allah SWT. Mereka
kemudian berdiri di hadapan Allah seraya bersaksi bahwa amal shalih yang mereka
bawa itu benar-benar murni ditujukan pelakunya demi menggapai ridha Allah. Maka
Allah SWT pun berfirman: “Kalian semua hanyalah malaikat-malaikat yang bertugas
mencatat dan membawa amal hamba-Ku. Sedangkan Aku adalah Pengawas yang
mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Sesungguhnya dia tidaklah
mengharapkan-Ku dengan amalnya itu, namun lebih mengharapkan selain Aku. Oleh
karena itu, Aku melaknatnya.” Maka seluruh malaikat kemudian berkata: “Baginya
laknat-Mu dan laknat kami. Dan akan melaknatnya pula tujuh langit dengan
seluruh penghuninya.”
Bersambung...
0 comments:
Post a Comment