Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Sunday, May 19, 2019

Penjelasan tentang Kemaksiatan Hati (Bagian Ketujuh)

قَالَ: وَتَصْعَدُ الْحَفَظَةُ بِعَمَلِ الْعَبْدِ حَتَّى يُجَاوِزُوْا بِهِ إِلَى السَّمَاءِ الْخَامِسَةِ، كَأَنَّهُ الْعَرُوْسُ الْمَزْفُوْفَةُ إِلَى بَعْلِهَا، فَيَقُوْلُ لَهُمُ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهَا: قِفُوْا، وَاضْرِبُوْا بِهَذَا الْعَمَلِ وَجْهَ صَاحِبِهِ، وَاحْمِلُوْهُ عَلَى عَاتِقِهِ، أَنَا مَلَكُ الْحَسَدِ، إِنَّهُ كَانَ يَحْسُدُ مَنْ يَتَعَلَّمُ وَيَعْمَلُ بِمِثْلِ عَمَلِهِ، وَكُلُّ مَنْ كَانَ يَأْخُذُ فَضْلاً مِنَ الْعِبَادَةِ كَانَ يَحْسُدُهُمْ، وَيَقَعُ فِيْهِمْ، أَمَرَنِيْ رَبِّيْ أَنْ لاَ أَدَعَ عَمَلَهُ يُجَاوِزُنِيْ إِلَى غَيْرِيْ
“Rasulullah SAW bersabda: “Kemudian naiklah malaikat pencatat amal dengan membawa amal seorang hamba hingga mencapai langit ke lima. Amal itu tampak begitu indah laksana indahnya seorang pengantin perempuan yang dihias untuk suaminya. Maka berkatalah malaikat penjaga pintu langit kelimat: “Berhenti! Lemparlah dengan amal ini wajah si pemilik amal, dan kembalikan saja amal itu padanya. Aku adalah malaikat yang mengurusi sifat hasad. Sesungguhnya ia (si pemilik amal) adalah orang yang selalu hasad terhadap orang yang belajar dan beramal seperti dia. Ia juga hasad terhadap orang-orang yang memperoleh kelebihan (keutamaan) dari ibadah yang mereka lakukan, lalu menjelek-jelekkan mereka. Allah memerintahkan padaku agar tidak membiarkan amalnya melewatiku menuju pintu-pintu langit yang lain. 
 
قَالَ: وَتَصْعَدُ الْحَفَظَةُ بِعَمَلِ الْعَبْدِ لَهُ ضَوْءٌ كَضَوْءِ الشَّمْسِ، مِنْ صَلاَةٍ وَزَكَاةٍ وَحَجٍّ وَعُمْرَةٍ وَجِهَادٍ وَصِيَامٍ، فَيُجَاوِزُوْنَ بِهِ إِلَى السَّمَاءِ السَّادِسَةِ، فَيَقُوْلُ لَهُمُ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهَا: قِفُوْا، وَاضْرِبُوْا بِهَذَا الْعَمَلِ وَجْهَ صَاحِبِهِ؛ إِنَّهُ كَانَ لاَ يَرْحَمُ إِنْسَانًا قَطُّ مِنْ عِبَادِ اللهِ أَصَابَهُ بَلاَءٌ أَوْ مَرَضٌ، بَلْ كَانَ يَشْمَتُ بِهِمْ، أَنَا مَلَكُ الرَّحْمَةِ، أَمَرَنِيْ رَبِّيْ أَنْ لاَ أَدَعَ عَمَلَهُ يُجَاوِزُنِيْ إِلَى غَيْرِيْ
“Rasulullah SAW bersabda: “Selanjutnya malaikat pencatat amal naik dengan membawa amal seorang hamba yang bercahaya laksana cahaya matahari. Amal itu terdiri dari amal shalat, zakat, haji, umrah, jihad serta puasa dan dibawa hingga langit ke enam. Maka berkatalah malaikat penjaga pintu langit ke enam: “Berhenti! Lemparlah dengan amal itu wajah si pemilik amal. Karena sesungguhnya dia adalah orang yang sama sekali tak memiliki perasaan kasih terhadap sesama manusia dari kalangan hamba-hamba Allah yang sedang tertimpa musibah atau menderita sakit. Bahkan ia merasa gembira dengan musibah yang menimpa itu. Aku adalah malaikat rahmah. Allah memerintahkan padaku agar tidak membiarkan amalnya melewatiku menuju pintu-pintu langit yang lain. 
 
 قَالَ: وَتَصْعَدُ الْحَفَظَةُ بِعَمَلِ الْعَبْدِ مِنْ صَوْمٍ وَصَلاَةٍ وَنَفَقَةٍ وَجِهَادٍ وَوَرَعٍ، لَهُ دَوِيٌّ كَدَوِىِّ النَّحْلِ، وَضَوْءٌ كَضَوْءِ الشَّمْسِ، وَمَعَهُ ثَلاَثَةُ آلاَفِ مَلَكٍ، فَيُجَاوِزُوْنَ بِهِ إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ، فَيَقُوْلُ لَهُمُ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهَا: قِفُوْا، وَاضْرِبُوْا بِهَذَا الْعَمَلِ وَجْهَ صَاحِبِهِ، وَاضْرِبُوْا جَوَارِحَهُ وَاقْفِلُوْا بِهِ عَلَى قَلْبِهِ، أَنَا صَاحِبُ الذِّكْرِ، فَإِنِّيْ أَحْجُبُ عَنْ رَبِّيْ كُلَّ عَمَلٍ لَمْ يُرِدْ بِهِ وَجْهَ رَبِّيْ؛ إِنَّهُ إِنَّمَا أَرَادَ بِعَمَلِهِ غَيْرَ اللهِ تَعَالَى، إِنَّهُ أَرَادَ بِهِ رِفْعَةً عِنْدَ الْفُقَهَاءِ، وَذِكْرًا عِنْدَ الْعُلَمَاءِ، وَصِيْتًا فِي الْمَدَائِنِ، أَمَرَنِيْ رَبِّيْ أَنْ لاَ أَدَعَ عَمَلَهُ يُجَاوِزُنِيْ إِلَى غَيْرِيْ، وَكُلُّ عَمَلٍ لَمْ يَكُنْ لِلَّهِ تَعَالَى خَالِصًا فَهُوَ رِيَاءٌ، وَلاَ يَقْبَلُ اللهُ عَمَلَ الْمُرَائِيْ
“Rasulullah SAW bersabda: “Kemudian malaikat pencatat amal naik dengan membawa amal seorang hamba dari amalan puasa, shalat, nafkah, jihad, dan wara’. Amalan-amalan itu berdengung laksana dengungan lebah dan bercahaya laksana cahaya matahari. Bersamanya ada tiga ribu malaikat yang membawanya melintas hingga langit ke tujuh. Maka berkatalah malaikat penjaga pintu langit ke tujuh: “Berhenti! Lemparlah dengan amal ini wajah si pemilik amal. Hantam seluruh anggota tubuhya dan kunci hatinya dengan amal itu. Aku adalah malaikat yang bertugas mengurus persoalan dzikir. Sungguh aku akan menjadi penghalang sampainya kepada Allah amal yang tidak diniatkan untuk mencari keridhaan-Nya. Sesungguhnya dia adalah orang yang dengan amalnya mengharapkan sesuatu selain keridhaan Allah Ta’ala. Dengan amalnya ia berharap memperoleh kedudukan terhormat di hadapan para fuqaha, populer di tengah-tengah para ulama, dan terkenal di berbagai kota. Allah memerintahkan padaku agar tidak membiarkan amalnya melewatiku menuju pintu-pintu langit yang lain. Setiap amal yang tidak ditujukan semata-mata demi menggapai ridha Allah pasti merupakan amal yang didasarkan pada sifat riya’. Sedangkan Allah tidak akan menerima amal dari seorang yang riya’.
 
 قَالَ: وَتَصْعَدُ الْحَفَظَةُ بِعَمَلِ الْعَبْدِ مِنْ صَلاَةٍ وَزَكَاةٍ وَصِيَامٍ وَحَجٍّ وَعُمْرَةٍ وَخُلُقٍ حَسَنٍ وَصَمْتٍ وَذِكْرٍ لِلَّهِ تَعَالَى، فَتُشَيِّعُهُ مَلاَئِكَةُ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ حَتَّى يَقْطَعُوْا بِهِ الْحُجُبَ كُلَّهَا إِلَى اللهِ تَعَالَى، فَيَقِفُوْنَ بَيْنَ يَدَيْهِ، وَيَشْهَدُوْنَ لَهُ بِالْعَمَلِ الصَّالِحِ الْمُخْلِصِ لِلَّهِ تَعَالَى، فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: أَنْتُمُ الْحَفَظَةُ عَلَى عَمَلِ عَبْدِيْ، وَأَنَا الرَّقِيْبُ عَلَى مَا فِيْ قَلْبِهِ؛ إِنَّهُ لَمْ يُرِدْنِيْ بِهَذَا الْعَمَلِ، وَإِنَّمَا أَرَادَ بِهِ غَيْرِيْ، فَعَلَيْهِ لَعْنَتِيْ، فَتَقُوْلُ الْمَلاَئِكَةُ كُلُّهَا: عَلَيْهِ لَعْنَتُكَ وَلَعْنَتُنَا، فَتَلَعْنَهُ السَّمَوَاتُ السَّبْعُ وَمَنْ فِيْهِنَّ
“Rasulullah SAW bersabda: “Kemudian naik lagi malaikat pencatat amal dengan membawa amal seorang hamba berupa amal shalat, zakat, puasa, haji, umrah, akhlak terpuji, sikap diam dan dzikir karena Allah. Malaikat penjaga tujuh pintu langit kemudian ikut bergabung mengiringi amal itu hingga menerobos hijab-hijab sehingga sampai di hadapan Allah SWT. Mereka kemudian berdiri di hadapan Allah seraya bersaksi bahwa amal shalih yang mereka bawa itu benar-benar murni ditujukan pelakunya demi menggapai ridha Allah. Maka Allah SWT pun berfirman: “Kalian semua hanyalah malaikat-malaikat yang bertugas mencatat dan membawa amal hamba-Ku. Sedangkan Aku adalah Pengawas yang mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Sesungguhnya dia tidaklah mengharapkan-Ku dengan amalnya itu, namun lebih mengharapkan selain Aku. Oleh karena itu, Aku melaknatnya.” Maka seluruh malaikat kemudian berkata: “Baginya laknat-Mu dan laknat kami. Dan akan melaknatnya pula tujuh langit dengan seluruh penghuninya.”
 
Bersambung...
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online