Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Tuesday, May 7, 2019

Pasal : Menjaga Kemaluan dan Kedua Tangan

وَأَمَّا الْفَرْجُ: فَاحْفَظْهُ عَنْ كُلِّ مَا حَرَّمَ اللهُ تَعَالَى، وَكُنْ كَمَا قَالَ اللهُ تَعَالَى: وَالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حَافِظُوْنَ، إِلاَّ عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ
Menjaga kemaluan: Jagalah kemaluanmu dari segala hal yang diharamkan Allah SWT. Jadilah engkau bagian dari orang-orang yang disebut Allah dalam firman-Nya berikut ini: “Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau  budak yang mereka miliki. Maka mereka dalam hal ini tiada tercela.”[1]  
 
وَلاَ تَصِلْ إِلَى حِفْظِ الْفَرْجِ إِلاَّ بِحِفْظِ الْعَيْنِ عَنِ النَّظَرِ، وَحِفْظِ الْقَلْبِ عَنِ الْتَفَكُّرِ، وَحِفْظِ الْبَطْنِ عَنِ الشُّبْهَةِ وَعَنِ الشِّبَعِ؛ فَإِنَّ هَذِهِ مُحَرَّكَاتٌ لِلشَّهْوَةِ وَمَغَارِسِهَا
Engkau tidak akan berhasil menjaga kemaluanmu kecuali dengan menjaga matamu dari memandang segala yang haram, menjaga hati dari memikirkan segala yang haram, dan menjaga perut dari makanan yang syubhat dan dari kekenyangan. Karena hal-hal itulah yang dapat membangkitkan syahwat dan menumbuhkannya.
 
وَأَمَّا الْيَدَانِ: فَاحْفَظْهُمَا عَنْ أَنْ تَضْرِبَ بِهِمَا مُسْلِمًا، أَوْ تَتَنَاوَلَ بِهِمَا مَالاً حَرَامًا، أَوْ تُؤْذِيْ بِهِمَا أَحَدًا مِنَ الْخَلْقِ، أَوْ تَخُوْنَ بِهِمَا فِيْ أَمَانَةً أَوْ وَدِيْعَةً، أَوْ تَكْتُبَ بِهِمَا مَا لاَ يَجُوْزُ النُّطْقُ بِهِ، فَإِنَّ الْقَلَمَ أَحَدُ اللِّسَانَيْنِ، فَاحْفَظْ الْقَلَمَ عَمَّا يَجِبُ حِفْظُ اللِّسَانِ عَنْهُ
Menjaga dua tangan: Hendaklah engkau menjaga kedua tanganmu dari memukul sesama Muslim, mengambil harta yang haram, menyakiti makhluk Allah, mengkhianati amanah atau titipan orang lain, atau menulis sesuatu yang tidak boleh untuk diucapkan. Karena pena hakikatnya adalah sama dengan lisan.[2] Oleh karena itu, jagalah penamu dari hal-hal yang lisan pun wajib menjaganya.


[1] QS. al-Mukminun [23]: 5-6.
[2] Maksudnya, tangan hukumnya sama dengan lisan. Apa yang haram diucapkan oleh lisan, maka haram pula untuk ditulis oleh tangan.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online