وَأَمَّا الْفَرْجُ: فَاحْفَظْهُ عَنْ
كُلِّ مَا حَرَّمَ اللهُ تَعَالَى، وَكُنْ كَمَا قَالَ اللهُ تَعَالَى:
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حَافِظُوْنَ، إِلاَّ عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ
مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ
Menjaga kemaluan: Jagalah kemaluanmu dari segala hal yang
diharamkan Allah SWT. Jadilah engkau bagian dari orang-orang yang disebut Allah
dalam firman-Nya berikut ini: “Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
kecuali terhadap istri-istri mereka atau
budak yang mereka miliki. Maka mereka dalam hal ini tiada tercela.”[1]
وَلاَ تَصِلْ إِلَى حِفْظِ الْفَرْجِ
إِلاَّ بِحِفْظِ الْعَيْنِ عَنِ النَّظَرِ، وَحِفْظِ الْقَلْبِ عَنِ الْتَفَكُّرِ،
وَحِفْظِ الْبَطْنِ عَنِ الشُّبْهَةِ وَعَنِ الشِّبَعِ؛ فَإِنَّ هَذِهِ
مُحَرَّكَاتٌ لِلشَّهْوَةِ وَمَغَارِسِهَا
Engkau tidak akan berhasil menjaga kemaluanmu kecuali
dengan menjaga matamu dari memandang segala yang haram, menjaga hati dari
memikirkan segala yang haram, dan menjaga perut dari makanan yang syubhat dan
dari kekenyangan. Karena hal-hal itulah yang dapat membangkitkan syahwat dan
menumbuhkannya.
وَأَمَّا الْيَدَانِ: فَاحْفَظْهُمَا
عَنْ أَنْ تَضْرِبَ بِهِمَا مُسْلِمًا، أَوْ تَتَنَاوَلَ بِهِمَا مَالاً حَرَامًا،
أَوْ تُؤْذِيْ بِهِمَا أَحَدًا مِنَ الْخَلْقِ، أَوْ تَخُوْنَ بِهِمَا فِيْ
أَمَانَةً أَوْ وَدِيْعَةً، أَوْ تَكْتُبَ بِهِمَا مَا لاَ يَجُوْزُ النُّطْقُ
بِهِ، فَإِنَّ الْقَلَمَ أَحَدُ اللِّسَانَيْنِ، فَاحْفَظْ الْقَلَمَ عَمَّا
يَجِبُ حِفْظُ اللِّسَانِ عَنْهُ
Menjaga dua tangan: Hendaklah engkau menjaga kedua
tanganmu dari memukul sesama Muslim, mengambil harta yang haram, menyakiti
makhluk Allah, mengkhianati amanah atau titipan orang lain, atau menulis
sesuatu yang tidak boleh untuk diucapkan. Karena pena hakikatnya adalah sama
dengan lisan.[2]
Oleh karena itu, jagalah penamu dari hal-hal yang lisan pun wajib menjaganya.
0 comments:
Post a Comment