Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Tuesday, July 9, 2019

Dzikir Lisan

Dari Abdullah bin Bisr ra, Nabi Saw menjawab pertanyaan seorang sahabat, "Buatlah lisanmu senantiasa basah dengan menyebut nama Allah." (HR Tirmidzi)

Hadits ini mengandung anjuran, bahkan perintah untuk meneladani sabda Rasul Saw untuk berdzikir dengan lisan. Banyak ulama, kiai, dan ustadz yang melantunkan dzikir berjamaah. Mereka berkumpul dalam satu majelis dzikir menyebut nama Allah, membasahi lisan dan bibirnya dengan kalimat-kalimat mulia. Lihatlah hasilnya, hati mereka menjadi tenteram dan damai. Tingkah laku mereka menjadi santun, lembut dan penyabar.

Apa salahnya kita mencoba kebiasaan baik ini. Dalil dari Nabi Saw sudah jelas, dzikir dengan lisan ini dianjurkan. Tentu saja dengan lafal-lafal yang sudah dituntunkan, yakni dari Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Saw, karena hal itu lebih utama. Setiap firman Tuhan pasti benar dan mengandung hikmah sangat dalam. Demikian pula dengan sabda Nabi Saw.

Hanya saja, dzikir dengan lisan harus mengikuti aturan-aturan tertentu. Misalnya, kita tidak boleh berdzikir lisan di dalam kamar mandi, karena tempat tersebut dikategorikan sebagai tempat yang 'kotor'. Tidak etis rasanya menyebut nama Allah di tempat seperti itu. Dianjurkan berwudhu terlebih dahulu sebelum berdzikir lisan karena kita akan menyebut nama Dzat Yang Maha Suci, namun hal ini tidaklah wajib.

Wallahu a'lam
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online