وَإِذَا
سَأَلْتَ وَاحِدًا حَاجَةً فَقَضَاهَا، فَاشْكُرِ اللهَ تَعَالَى وَاشْكُرْهُ،
وَإِنْ قَصَّرَ فَلاَ تُعَاتِبْهُ وَلاَ تَشْكِهِ فَتَصِيْرَ عَدَوَاةً، وَكُنْ
كَالْمُؤْمِنِ يَطْلُبُ الْمَعَاذِيْرَ، وَلاَ تَكُنْ كَالْمُنَافِقِ يَطْلُبُ
الْعُيُوْبَ، وَقُلْ لَعَلَّهُ قَصَّرَ لِعُذْرٍ لَهُ لَمْ أَطَّلِعْ عَلَيْهِ
Apabila engkau menyampaikan suatu kebutuhan kepada
seseorang, lalu ia memenuhinya, maka bersyukurlah kepada Allah dan berterimakasihlah
kepadanya. Namun bila ia tidak dapat memenuhinya, hendaklah engkau tidak
mencelanya dan tidak pula menceritakannya pada yang lain, karena hal itu bisa
menyulut permusuhan dengannya. Jadilah engkau seorang mukmin yang bisa menerima
alasan orang lain dan jangan menjadi seorang munafik yang selalu
mencari-mencari keburukan orang. Katakan: “Mungkin dia tidak bisa memenuhinya
karena adanya suatu alasan yang tidak kuketahui.”
وَلاَ
تَعِظَنَّ أَحَدًا مِنْهُمْ مَا لَمْ تَتَوَسَّمْ فِيْهِ أَوَّلاً مَخَايلَ
الْقَبُوْلِ، وَإِلاَّ لَمْ يَسْتَمِعْ مِنْكَ وَصَارَ خَصْمًا عَلَيْكَ، فَإِذَا
أَخْطَئُوْا فِيْ مَسْأَلَةٍ، وَكَانُوْا يَأْنَفُوْنَ مِنَ التَّعَلُّمِ مِنْكَ،
فَلاَ تُعَلِّمْهُمْ فَإِنَّهُمْ يَسْتَفِيْدُوْنَ مِنْكَ عِلْمًا، وَيُصْبِحُوْنَ
لَكَ أَعْدَاءً، إِلاَّ إِذَا تَعَلَّقَ ذَلِكَ بِمَعْصِيَةٍ يُقَارِفُوْنَهَا
عَنْ جَهْلٍ مِنْهُمْ، فَاذْكُرِ الْحَقَّ بِلُطْفٍ مِنْ غَيْرِ عَنْفٍ
Kemudian, janganlah engkau menasihati salah seorang dari
mereka sebelum terlebih dahulu engkau melihat tanda-tanda bahwa ia akan
menerima nasihatmu. Jika tanda-tanda itu tidak ada, maka ia tidak akan mau mendengarkan
nasihat yang engkau sampaikan, bahkan bisa jadi ia akan membantah/menentangmu. Apabila
dalam satu masalah mereka melakukan kesalahan, namun mereka enggan
belajar/bertanya kepadamu, maka janganlah engkau mengajari/menasihati mereka.
Karena bila hal itu engkau lakukan maka mereka hanya akan mengambil
ilmu/manfaat saja darimu, kemudian bersikap memusuhimu. Kecuali jika kesalahan
itu berupa kemaksiatan yang mereka lakukan karena kebodohan mereka, maka
ingatkanlah mereka kepada kebenaran dengan cara-cara yang lembut tanpa disertai
kekerasan.
وِإِذَا
رَأَيْتَ مِنْهُمْ كَرَامَةً وَخَيْرًا، فَاشْكُرِ اللهَ الَّذِيْ حَبَّبَكَ
إِلَيْهِمْ. وَإِذَا رَأَيْتَ مِنْهُمْ شَرًّا، فَكِلْهُمْ إِلَى اللهِ تَعَالَى،
وَاسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ شَرِّهِمْ، وَلاَ تُعَاتِبْهُمْ، وَلاَ تَقُلْ لَهُمْ:
لِمَ لَمْ تَعْرِفُوْا حَقِّي؛ وَأَنَا فُلاَنٌ بْنُ فُلاَنٍ، وَأَناَ الْفَاضِلُ
فِي الْعُلُوْمِ؟! فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ كَلاَمِ الْحَمْقَى، وَأَشَدُّ النَّاسِ
حَمَاقَةً مَنْ يُزَكِّيْ نَفْسَهُ وَيُثْنِي عَلَيْهَا
Apabila engkau melihat adanya sikap memuliakan dan baik
dari mereka, hendaklah engkau bersyukur kepada Allah yang telah memasukkan rasa
cinta kepadamu dalam diri mereka. Namun jika engkau melihat sikap buruk dari
mereka, hendaklah engkau menyerahkannya kepada Allah. Mohonlah perlindungan
kepada Allah dari keburukan mereka, jangan mencela mereka, dan jangan pula
engkau berkata kepada mereka: “Bagaimana kalian ini, kok tidak
menghargaiku. Aku adalah fulan bin fulan, dan aku adalah orang yang memiliki
keutamaan di berbagai bidang ilmu?!”
Karena sungguh ucapan yang demikian itu adalah ucapan seorang yang sangat bodoh,
yakni orang yang memuji-muji dan menganggap suci dirinya sendiri.
وَاعْلَمْ
أَنَّ اللهَ تَعَالَى لاَ يُسَلِّطُهُمْ عَلَيْكَ إِلاَّ بِذَنْبٍ سَبَقَ مِنْكَ،
فَاسْتَغْفِرِ اللهَ مِنْ ذَنْبِكَ
Ketahuilah bahwa Allah SWT tidak akan menguasakan mereka
atas dirimu (sehingga mereka berbuat buruk kepadamu) kecuali karena dosa yang
telah engkau lakukan. Oleh karena itu, mohonlah ampun kepada Allah atas segala
dosamu.
وَاعْلَمْ
أَنَّ ذَلِكَ عُقُوْبَةٌ مِنَ اللهِ تَعَالَى
Dan ketahuilah bahwa hal itu sebagai hukuman untukmu dari
Allah Ta’ala.
وَكُنْ
فِيْمَا بَيْنَهُمْ سَمِيْعًا لِحَقِّهِمْ، أَصَمَّ عَنْ بَاطِلِهِمْ، نَطُوْقًا
بِمَحَاسِنِهِمْ، صَمُوْتًا عَنْ مَسَاوِيْهِمْ
Jadilah engkau orang yang hanya mendengar hal-hal yang
benar dari mereka, menutup telinga dari segala yang batil dari mereka,
menyebut-menyebut kebaikan mereka, dan menahan diri dari mengungkapkan
kejelekan mereka.
Bersambung....
0 comments:
Post a Comment