Rasulullah
SAW pernah bersabda, “Sedekah dapat menolak balak (marabahaya) dan menjadikan
umur panjang.”
Pada zaman
Nabi Sulaiman AS, hidup seorang laki-laki yang mempunyai pohon besar di samping
rumahnya. Di atas pohon tersebut terdapat sarang burung yang berisi beberapa
anak merpati. Kemudian istri dari laki-laki itu menyuruhnya memanjat pohon
besar itu dan mengambil anak merpati untuk dijadikan makanan bagi anak-anak
mereka. Laki-laki itu pun lantas melakukannya.
Selepas
kejadian itu, induk merpati menghadap baginda Nabi Sulaiman AS. Sang induk
menceritakan kejadian tersebut. Akhirnya Nabi Sulaiman mengundang laki-laki itu
dan menyuruhnya untuk bertobat. Laki-laki itu berjanji kepada Nabi Sulaiman
untuk tidak akan mengulangi perbuatannya tadi.
Suatu
ketika, si istri menyuruhnya untuk mengambil anak merpati lagi. Laki-laki itu
pun berkata kepada istrinya, “Aku tidak akan melakukanya lagi. Sebab Nabi
Sulaiman telah melarangku untuk berbuat yang demikian.”
Istrinya
menjawab, “Apakah kamu menyangka Nabi Sulaiman akan mempedulikan dirimu atau
merpati itu? Sedangkan ia selalu sibuk dengan urusan kerajaannya.”
Si istri tak
henti-henti membujuknya agar ia mau melakukannya lagi. Hingga akhirnya ia
terbujuk juga. Seperti biasanya ia memanjat pohon besar itu dan mengambil anak
merpati lagi.
Induk
merpati kembali menghadap Nabi Sulaiman dan mengadukan kejadian itu. Nabi
Sulaiman pun menjadi marah karenanya. Kemudian Nabi Sulaiman memanggil dua
setan, yang satu berasal dari ujung timur dan yang satunya berasal dari penjuru
barat.
Nabi
Sulaiman AS berkata kepada dua setan itu, “Jagalah pohon besar itu. Dan ketika
laki-laki itu mengulang perbuatannya mengambil anak merpati itu. Raih kedua
kakinya dan jatuhkan ia dari pohon itu.”
Kedua setan
itu pun bergegas pergi dan menjaga pohon itu.
Ketika
merpati sudah beranak lagi, laki-laki itu segera memanjat dan meletakkan kedua
kakinya pada pohon itu. Tiba-tiba datanglah seorang pengemis mengetuk pintu
rumahnya. Lalu ia menyuruh istrinya untuk memberikan sesuatu pada pengemis itu.
Lantas
istrinya berkata, “Aku tidak punya apa-apa.” Laki-laki itu turun dari pohon dan
mengambil segenggam makanan. Lalu ia memberikanya kepada si pengemis itu.
Setelah itu ia kembali memanjat pohon dan mengambil anak merpati.
Setelah itu,
merpati kembali menghadap Nabi Sulaiman dan mengadukan kejadian tersebut
kepadanya. Nabi Sulaiman bertambah marah. Kemudian ia memanggil kedua setan
yang diberi tugas menjaga pohon itu.
Nabi
Sulaiman berkata pada kedua setan itu, “Kalian berdua telah mengkhianatiku!”
Dua setan
itupun menjawab, “Kami sama sekali tidak mengkhianatimu. Kami terus menjaga
pohon itu. Hanya saja, ketika laki-laki itu memanjat pohon datanglah seorang
pengemis mengetuk pintu rumahnya. Lalu ia memberikan segenggam gandum untuk
pengemis itu. Saat ia kembali memanjat pohon, kami sudah bergegas untuk
meraihnya. Namun tiba-tiba Allah mengutus dua malaikat. Salah satu dari mereka
meraih leherku dan melemparku sampai di tempat terbitnya matahari. Sedang yang
satunya lagi meraih leher sahabatku dan melemparnya sampai di tempat
terbenamnya matahari.”
Demikianlah
sebuah cerita dari Kitab Tanqihul Qaulil Hatsits karya Syekh Nawawi
Al-Bantani. Betapa sedekah dapat menjadi sebab dihindarkannya seseorang dari
mara bahaya. Sementara yang disedekahkan adalah barang halal. Namun jika yang
disedekahkan adalah barang yang haram pasti akan berbuah celaka.
Rasulullah
SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, “Sungguh, di dalam neraka
terdapat rumah yang disebut baitul huzni (rumah kesusahan). Allah
menyediakannya untuk orang yang bersedekah dari barang yang haram.”
0 comments:
Post a Comment