Sayidina Umar
bin Khaththab ra pernah berkata:
“Manusia itu
terbagi menjadi dua golongan: Pertama, golongan yang mencari dunia, maka
menghindarlah darinya. Sesungguhnya boleh jadi ia memperoleh apa yang ia cari,
namun justru ia hancur karena yang ia dapatkan itu. Dan bisa jadi ia kehilangan
apa yang ia cari, lalu ia hancur karena kehilangan itu.
Kedua,
golongan yang mencari akhirat. Jika engkau menemui salah satu dari mereka, maka
berlomba-lombalah dengannya.”
Tegukan
Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam kitab Al-Bayan wat Tabyin, III/138.
Tidak semua
manusia di dunia ini layak dipergauli. Di antara mereka ada orang-orang yang
hanya menunjukkan kepada kita jalan-jalan kehancuran, namun ada pula yang
memperlihatkan kepada kita jalan-jalan kebahagiaan.
Sayidina Umar
bin Khaththab ra membagi manusia yang ada di dunia ini ke dalam dua golongan.
Golongan pertama adalah kumpulan orang-orang yang hanya mencari dunia,
mendambanya, dan pada akhirnya menjadi budaknya. Sedangkan golongan kedua
adalah kumpulan orang-orang yang lebih memilih untuk meraih kebahagiaan
akhirat. Mereka tidak tergoda oleh gemerlap dunia karena telah mengetahui
hakikatnya yang bersifat sementara.
Kepada kita Sayidina
Umar ra memberi nasihat agar menghindar dari golongan pertama, jika kita
bertemu dengan mereka. Mengapa harus menghindar? Ketahuilah, orang-orang yang
mencari dunia apabila bertemu dengan Anda, maka yang akan dibicarakannya
pastilah hal-hal yang bersifat keduniawian. Setiap sudut hatinya telah terisi
oleh kehendak untuk memiliki dunia dengan segala yang ada di dalamnya. Ia akan
menceritakan kepada Anda apa saja yang telah ia raih dan apa saja yang masih
menjadi impiannya. Kalau ia telah mampu meraih isi dunia dalam jumlah yang jauh
lebih banyak daripada yang Anda raih, maka ia akan merendahkan Anda. Akibatnya,
Anda pun akan terdorong untuk melakukan segala macam cara agar bisa
menyamainya, bahkan melebihnya. Bila itu yang terjadi, Anda akan masuk ke dalam
lingkaran mereka, dan takkan pernah meraih kepuasan di dalamnya.
Sayidina Umar
ra menjelaskan, orang-orang yang mencari dunia seringkali mengira dunia akan
mampu membahagiakannya. Padahal boleh jadi yang diraihnya dari dunia itu justru
menjadi sumber malapetaka yang akan menghancurkannya. Saat ini pun kita bisa
saksikan, popularitas dan gelimangan harta telah memasukkan banyak orang ke
jurang kehancuran. Jalannya bisa melalui penggunaan narkoba, pergaulan bebas,
perjudian, dan sebagainya.
Di sisi
lain, kehancuran pun akan dialami oleh para pencari dunia saat ia mengalami
kehilangan atas apa yang telah diperolehnya. Meraih dunia tidaklah memberi
kepuasaan. Sebaliknya, akan memuncul perasaan kurang, kurang, dan kurang.
Rasanya, apa yang telah diraih itu selalu tidak mampu memenuhi tuntutan
kehendak, bahkan sering kali memunculkan kehendak-kehendak baru. Saat seseorang
sangat menghendaki dunia, maka ia tak ingin sedikit pun berkurang segala
sesuatu yang telah diperolehnya dari dunia. Nah, inilah awal malapetaka. Bila
kenyataan hidup pada akhirnya membawanya pada kehilangan sebagian atau seluruh
kekayaan yang telah diraihnya, maka ia akan hancur karena kehilangan itu.
Itulah sebabnya Sayidina Umar ra mengatakan pada kita agar menghindar dari
mereka.
Namun, bila
kita bertemu dengan golongan kedua, segeralah mendekat padanya. Mereka akan
mengajak Anda berlomba untuk meraih kebahagiaan akhirat. Caranya adalah dengan
perlombaan saling memperbanyak kebajikan di kehidupan dunia ini.
0 comments:
Post a Comment