Sayidina Ali bin Abu Thalib ra pernah berkata:
“Sesungguhnya
orang yang hidup dari usaha orang lain, seperti orang yang menanam pohon di
tanah orang lain.”
Tegukan
Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam kitab Hilyatul Auliya’, 1/71.
Ini
merupakan sebuah nasihat yang menggugah kita untuk berbuat. Manusia memang
makhluk yang tak mungkin bisa hidup tanpa bantuan yang lain. Namun hal itu
bukan berarti manusia harus menggantungkan hidupnya dari usaha orang lain.
Seseorang harus berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dan tak boleh menjadi beban
bagi yang lain.
Saat ini,
ada banyak orang yang membanggakan sesuatu yang sebetulnya bukanlah hasil
usahanya sendiri. Misalnya, seorang pemuda yang mengendari mobil mewah dan
bergaya hidup mewah. Padahal semua yang dimilikinya itu tidak lebih dari usaha
orangtuanya. Ia hanya menikmatinya tanpa pernah tahu bagaimana berusaha untuk
memperolehnya. Generasi seperti itu bukanlah generasi yang baik. Tak ada apa
pun yang bisa dibanggakan dari sosok manusia dengan tabiat seperti itu.
Orang yang berusaha dengan cucuran keringat meskipun hanya memperoleh hasil
sedikit jauh lebih mulia di mata Allah daripada orang yang hidup berkecukupan
namun bukan hasil usahanya sendiri. Sayidina Ali ra
mengibaratkan orang yang hidup dengan bergantung pada usaha orang lain seperti
seseorang yang menanam pohon di atas tanah milik orang lain. Apa yang Anda
simpulkan dari perumpamaan itu? Ya, yang pasti ia tak memiliki hak apa pun
atasnya, karena ia hanya memanfaatkan apa yang telah dihasilkan oleh orang
lain.
Oleh karena
itu, bergerak dan berbuatlah. Jangan menjadi manusia pemalas. Yang diwajibkan
bagi kita adalah berusaha. Sedangkan hasilnya serahkan kepada Sang Pemegang
Keputusan, yakni Allah Swt.
0 comments:
Post a Comment