Disebutkan
bahwa Sayidina Umar bin Khaththab ra pernah berkata:
“Kalau bukan
karena tiga hal, maka aku lebih suka bertemu dengan Allah (mati). Kalau bukan
karena berjalan di jalan Allah ‘Azza wa Jalla, kalau bukan demi meletakkan
dahiku karena Allah (sujud dan shalat), atau kalau bukan karena bermajelis
bersama kaum yang hanya memiliki obrolan yang terbaik, sebagaimana memilih
kurma yang terbaik (niscaya aku lebih memilih untuk mati).”
Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam kitab Tahdzib Hilyatil Auliya’, I/71.
Tahukah Anda
apa yang ingin dinasihatkan Sayidina Umar ra
kepada kita lewat ucapannya ini? Beliau ingin katakan kepada kita
bahwa kita harus memiliki dasar yang kuat mengapa kita bersedia menjalani
kehidupan di dunia ini. Dengan kata lain, Anda harus tahu mengapa Anda bersedia
untuk terus bertahan menjalani hidup ini?
Bagi Sayidina Umar bin Khaththab ra ada tiga alasan yang membuatnya lebih
memilih hidup daripada mati:
1. Karena ingin
tetap berjalan di jalan Allah ‘Azza wa Jalla.
2. Karena ingin
tetap shalat dan bersujud di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla.
3. Karena ingin
tetap bisa duduk di dalam majelis yang tidak ada sesuatu apa pun yang
diperbincangkan di dalamnya selain hal-hal yang membuat manusia semakin dekat
dengan Allah ‘Azza wa Jalla.
Setiap orang
berhak mengajukan alasannya sendiri-sendiri. Di antara manusia ada yang
bertahan hidup demi anak-istrinya, demi harta dan kekayaannya, demi jabatannya,
dan sebagainya. Namun, Sayidina Umar ra
memberitahukan kepada kita tiga alasan yang jauh lebih mulia daripada
alasan-alasan tersebut; yang dengannya layak bagi kita untuk tetap
bertahan hidup di dunia ini.
Makna lain yang bisa dipetik dari ungkapan Sayidina Umar ra di atas adalah
jika di dunia ini kita tidak mampu untuk tetap berjalan di atas jalan yang
diridhai Allah, tidak bersedia untuk sujud di hadapan-Nya, dan tidak pernah
hadir di majelis yang di dalamnya diperbincangkan hal-hal yang bisa mendekatkan
diri manusia kepada Allah, maka itu artinya kematian jauh lebih baik bagi kita
daripada kehidupan. Mengapa demikian? Karena keadaan itu telah menunjukkan dengan sangat jelas bahwa kita jauh dari hal-hal yang diridhai Allah,
dan jika kematian tidak segera menghampiri, maka keadaan itu hanya akan semakin
menambah catatan dosa kita di sisi Allah Ta’ala.
Oleh karena
itu, jika Anda ingin tetap hidup, hiduplah dengan melaksanakan segala sesuatu
yang membuat Tuhan ‘tersenyum’ pada Anda. Hanya dengan cara itulah hidup Anda
akan menjadi mulia, baik dalam pandangan manusia maupun Tuhan. Kalau Anda mampu
melakukannya, maka Anda memang layak untuk hidup.
0 comments:
Post a Comment