Nabi
Muhammad bersabda bahwa sebaik-baik generasi adalah generasi yang hidup bersama
Nabi, dan diikuti generasi setelahnya. Generasi yang dinyatakan oleh Nabi ini
tentu kalangan sahabat, yang berjumpa Nabi dalam kondisi Muslim dan wafat dalam
kondisi beragama Islam pula. Mereka menyaksikan dan meriwayatkan banyak hadits
Nabi Muhammad SAW.
Disebabkan
kedekatan para sahabat ini dengan Nabi, sahabat meriwayatkan banyak hal tentang
Nabi secara langsung. Sahabat adalah periwayat hadits di tingkat pertama dan
orang-orang yang dianggap paling mengerti tentang Nabi Muhammad SAW.
Peran
sahabat dalam periwayatan hadits ini sangat penting, sehingga tanpa mereka,
para generasi setelahnya akan kesulitan untuk mengenal pribadi dan ajaran Nabi.
Di antara sekian banyak sahabat Nabi, ada enam sahabat yang paling banyak
meriwayatkan hadits. Berikut nama sahabat Nabi tersebut:
1. Abu
Hurairah (wafat 57 H)
Nama aslinya
yang populer di kalangan ulama adalah Abdurrahman bin Shakhr. Hadits yang
diriwayatkan Abu Hurairah mencapai jumlah 5374 hadits. Di balik banyaknya
riwayat hadits ini, Abu Hurairah justru baru masuk Islam dan kerap turut serta
dalam majelis Nabi sebagai Ahlus Shuffah sejak tahun ketujuh Hijriah. Dalam
waktu sekitar tiga tahun, begitu banyak ajaran Nabi yang diriwayatkannya.
Disebutkan dalam Kitab Fathul Bari Syarh Shahih Al-Bukhari karya
Ibnu Hajar Al-Asqalani, suatu ketika Abu Hurairah pernah berdoa agar diberikan
ilmu yang tidak mudah terlupa. Doa ini diamini oleh Rasulullah SAW, dan
menjadi salah satu sebab betapa istimewanya kemampuan hafalan Abu Hurairah.
2. Abdullah
bin Umar bin Al-Khattab (wafat 72 H)
Hadits yang
diriwayatkan oleh putra dari Umar bin Al-Khattab ini mencapai 2630 hadits.
Abdullah bin Umar di masa itu adalah salah satu pemuda yang sangat gemar
mengikuti Nabi dan meneladaninya secara seksama. Hal-hal yang dilakukan Nabi
dan diketahui oleh Ibnu Umar, pasti diikuti dengan persis, bahkan mulai dari
hal-hal terkecil.
3. Anas bin
Malik (wafat 91 H)
Disebutkan
bahwa hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik mencapai 2286 hadits. Anas bin
Malik ini adalah asisten Nabi, dan tentu mengetahui banyak hal yang dilakukan
Nabi di rumah dan dalam berbagai kesempatan. Sebagaimana diakui oleh Anas bin
Malik, bahwa ia membantu Nabi tak kurang dari sepuluh tahun sejak masa awal
kedatangan Nabi di Madinah.
4. Aisyah
binti Abu Bakar (wafat 58 H)
Dari sekian
istri Nabi, Aisyah inilah yang paling banyak meriwayatkan hadits yang jumlahnya
mencapai 2210 hadits. Kisah-kisah mengenai kehidupan pribadi Nabi, terkait
rumah tangga serta peran Nabi di rumah sebagai suami, banyak diriwayatkan oleh
Aisyah. Usia yang masih muda disebutkan menjadi salah satu sebab Sayyidah
Aisyah meriwayatkan hadits tentang urusan pribadi Nabi dan keluarga beliau
secara gamblang.
5. Abdullah bin Abbas (wafat 78 H)
Putra dari paman Nabi, Al-Abbas bin Abdul Muthalib ini adalah seorang yang
pernah didoakan Nabi “Allahumma ‘allimhul hikmah” (Ya Allah, ajarkanlah
kepadanya–yaitu Abdullah bin Abbas–hikmah). Hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Abbas
mencapai 1660 hadits, dan fatwa-fatwa darinya paling banyak diriwayatkan
generasi setelahnya.
6. Jabir bin
Abdullah (wafat 78 H)
Hadits yang
diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah ini mencapai 1540 hadits. Sosok ini adalah
seorang pemuda di masa Anshar yang bersama bapaknya mengikuti bai’at Aqabah.
Jabir ini menurut para sejarawan dicatat sebagai sahabat yang paling akhir
meninggal di Madinah.
Demikianlah
para sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits Nabi. Sahabat sebagai
generasi yang berjumpa langsung dengan Nabi menjadikan peran mereka begitu
istimewa dalam sejarah Islam. Banyaknya hadits yang diriwayatkan ini juga
menunjukkan kesungguhan sahabat dalam mengikuti dan menyebarkan ajaran Nabi
Muhammad SAW.
Sumber: di sini
0 comments:
Post a Comment