Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Sunday, April 14, 2019

Tidak Ada Perbedaan antara Hidup dan Mati

Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa memohon perlindungan dan bantuan kepada Nabi Muhammad SAW serta meminta syafaat dan pertolongan kepada beliau hanya dibenarkan ketika beliau masih hidup. Adapun setelah beliau wafat, maka hukum melakukannya adalah kafir, atau dengan kata lain dalam bahasa yang lebih toleran, “tidak ada dalam syariat” atau “tidak boleh”.

Untuk itu kami menjawab, kalau dalam tawassul disyaratkan hanya dalam hidupnya seseorang dapat dijadikan wasilah sebagaimana yang mereka katakan, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya para rasul dan orang-orang yang diridhai Allah itu senantiasa hidup di dalam kubur mereka. Sekiranya para ahli fiqih tidak menemukan dalil untuk membenarkan tawassul dan istighatsah dengan Nabi Muhammad SAW setelah wafatnya, kecuali dengan menganalogikan kepada tawassul dan istighatsah dengan beliau semasa hidupnya di dunia, maka cukuplah sebagai dalil bagi mereka kenyataan bahwa Nabi Muhammad SAW senantiasa hidup, baik di dunia maupun di akhirat dan beliau selalu memberi pertolongan kepada umatnya.

Nabi Muhammad SAW, dengan izin Allah, dapat memperhatikan dan mengetahui problematika yang sedang dihadapi oleh seluruh umatnya. Bahkan, diperlihatkan pula kepada beliau shalawat dan salam yang disampaikan orang-orang yang bershalawat kepada beliau, dan semua ucapan shalawat dan salam itu diterima oleh beliau. Untuk meyakini hal ini memang tidak dapat dilakukan begitu saja, kecuali dengan ilmu pengetahuan yang luas mengenai hal ihwal ruh dan berbagai keistimewaannya, terutama ruh para hamba Allah yang mulia di sisi-Nya, seperti ruh Rasulullah SAW.

Seandainya tawassul atau meminta syafaat dan pertolongan melalui Rasulullah SAW itu kafir dan syirik, maka mustahil perbuatan itu dibolehkan, baik ketika Rasulullah SAW masih hidup maupun setelah wafatnya. Dan tidak mungkin pula terjadi pada hari Kiamat, karena perbuatan kafir dan syirik dalam semua bentuk, jenis dan waktunya, sangatlah dibenci oleh Allah SWT.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online