Kajian Seputar Aqidah dan Amaliah Aswaja

Tuesday, April 16, 2019

Pasal : Menjaga Telinga

وَأَمَّا اْلأُذُنُ: فَاحْفَظْهَا عَنْ أَنْ تُصْغِيَ بِهَا إِلَى الْبِدْعَةِ، أَوْ الْغيْبَةِ، أَوِ الْفُحْشِ، أَوِ الْخَوْضِ فِي الْبَاطِلِ، أَوْ ذِكْرِ مَسَاوِىءِ النَّاسِ؛ فَإِنَّمَا خُلِقَتْ لَكَ لِتَسْمَعَ بِهَا كَلاَمَ اللهِ تَعَالَى، وَسُنَّةَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَحِكْمَةَ أَوْلِيَائِهِ، وَتَتَوَصَّلَ بِاسْتِفَادَةِ الْعِلْمِ بِهَا إِلَى الْمُلْكِ الْمُقِيْمِ وَالنَّعِيْمِ الدَّائِمِ فِيْ جِوَارِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Menjaga telinga: Jagalah telingamu dari mendengar hal-hal yang bid’ah, hal-hal yang ghibah, hal-hal yang keji, atau tenggelam ke dalam kebatilan, atau mendengar percakapan yang menyingkap keburukan manusia. Karena sesungguhnya telinga diciptakan Allah untukmu agar dengannya engkau bisa mendengar kalam Allah, sunnah Rasulullah SAW, dan kata-kata hikmah dari para kekasih-Nya. Juga hendaklah engkau jadikan telinga sebagai sarana untuk memperoleh ilmu yang dapat menghantarkanmu kepada Allah dan kepada nikmat yang abadi di sisi Tuhan Penguasa alam semesta. 
 
فَإِذَا أَصْغَيْتَ بِهَا إِلَى شَيْءٍ مِنَ الْمَكَارِهِ صَارَ مَا كَانَ لَكَ عَلَيْكَ وَانْقَلَبَ مَا كَانَ سَبَبَ فَوْزِكَ سَبَبَ هَلاَكِكَ، وَهَذَا غَايَةَُ الْخُسْرَانِ. وَلاَ تَظُنَّ أَنَّ اْلإِثْمَ يَخْتَصُّ بِهِ الْقَائِلْ دُوْنَ الْمُسْتَمِعِ؛ فَفِي الْخَبَرِ أَنَّ: الْمُسْتَمِعَ شَرِيْكُ الْقَائِلِ وَهُوَ أَحَدُ الْمُغْتَابِيْنَ
Apabila engkau cenderung menggunakan telingamu untuk mendengarkan hal-hal yang dibenci Allah, maka yang awalnya ia membawa manfaat untukmu akan berubah menjadi sesuatu yang mudharat, yang sebelumnya menjadi sebab keberuntunganmu akan berubah menjadi sebab kebinasaanmu. Tentu saja ini menjadi puncak kerugian bagimu. Janganlah engkau menyangka bahwa dosa secara khusus hanya akan ditanggung oleh orang yang berbicara (hal-hal yang haram) saja, sementara orang yang mendengarkannya tidak.[1] Di dalam hadits telah ditegaskan bahwa orang yang mendengarkan (pergunjingan) adalah teman orang yang berbicara, dan ia termasuk salah seorang yang bergunjing.


[1] Padahal orang yang mendengarkannya juga akan menanggung dosa yang sama.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Waktu Saat Ini


Syubbanul Wathon

Tahlilan

Tamu Online