سَوَابِقُ الْهِمَمِ
لاَ تَحْرِقُ اَسْوَارَ اْلاَقْدَارِ
Kuatnya semangat
(perjuangan) tidak akan dapat menembus tirai takdir (yang telah Allah tetapkan).
Syarah:
Berbagai
macam karamah atau kejadian-kejadian yang luar biasa dari seorang wali tidaklah
dapat menembus keluar dari takdir, maka segala yang terjadi itu semata-mata
hanya dengan takdir Allah Ta’ala.
Hikmah
ini menjadi sebab dari hikmah sebelumnya: (Iraadatuka tajriid). Seakan-akan
mushannif berkata: “Hai murid, keinginan (himmah)-mu pada sesuatu tidak
ada gunanya, karena himmah yang keras (kuat) itu tidak bisa menjadikan apa-apa
seperti yang kau inginkan, apabila tidak bersamaan dengan takdir dari Allah...”
Jadi, hikmah ini (sawaabiqul himam) mengandung arti untuk
menentramkan hati sang
murid dari
keinginannya yang sangat. Firman Allah:
وَمَا تَشَاءُوْنَ
إِلاَّ أَنْ يَشَاءَ اللهُ ۚ
“Dan kamu tidak
mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah...” (QS.
Al-Insaan 30)
0 comments:
Post a Comment