اِذاَ فَتَحَ
لَكَ وِجْهَة ً مِنَ التَّـعَرُّفِ فَلاَ تُبَالِ مَعَهَا اِنْ قَلَّ عَمَلُكَ فَاِنَّهُ
مَا فَتَحَهَا لَكَ اِلاَّ وَهُوَ يُرِيْدُ اَنْ يَتَعَرَّفَ اِلَيْكَ اَلَمْ تَعْلَمْ
اَنَّ التَّـعَرُّفَ هُوَ مُوْرِدهُ عَلَيْكَ وَاْلاَعْمَالُ اَنْتَ مُهْدِيْهَا اِلَيْهِ
وَاَيْنَ مَاتُـهْدِيْهِ اِلَيْهِ مِمَّا هُوَ مُوْرِدُهُ اِلَيْكَ
Apabila
telah dibukakan Allah kepadamu jalan menuju ma’rifat, maka sungguh dengan kema’rifatan
itu engkau tak perlu peduli dengan amalmu yang sedikit. Karena sesungguhnya
tidaklah dibukakan kema’rifatan itu kepadamu kecuali karena Dia ingin engkau
mengenal-Nya. Tidakkah engkau mengerti bahwa ma’rifat itu adalah anugerah-Nya
kepadamu, sedangkan amalmu hanya balas jasa kepada-Nya. Lalu, di manakah letak
perbandingan antara balas jasamu kepada-Nya dengan ma’rifat yang Dia anugerahkan
kepadamu?
Syarah:
Sudah
menjadi fitrah bahwa orang yang beriman selalu ingin mengenal Allah yang telah
menciptakan dan melindunginya. Akan tetapi pada kenyataannya tidak semua orang
dapat mengenal-Nya. Hanya orang –orang tertentu yang telah mendapatkan jalan
menuju ma’rifat sajalah yang benar-benar bisa mengenal Allah lewat penglihatan
mata hatinya. Dan ini merupakan nikmat yang sangat besar yang diberikan Allah
kepadanya.
Ma’rifat
mengenal kepada Allah adalah puncak keberuntungan seorang hamba, maka apabila Dia
telah membukakan bagimu suatu jalan untuk mengenal-Nya, maka engkau tak perlu
mempedulikan sudah berapa banyak amalmu. Sebab ma’rifat itu sebuah karunia dan
pemberian langsung dari Allah, maka sekali-kali tidak tergantung kepada banyak
atau sedikitnya amal kebaikan yang telah engkau lakukan. Bila pintu ma’rifat
terbuka untukmu, itu pertanda bahwa Allah ingin engkau mengenal-Nya.
Share:
0 comments:
Post a Comment